Puisi Leni Marlina
1)
Sahabat,
bukannya aku sombong tak mau bermain bersamamu, sahabatku sayang,
sepulang sekolah, aku menyusuri pematang
seragamku mengusung debu, menggenggam sisa pelajaran
tapi di sini, di bawah langit desa yang memerah,
aku belajar dari lumpur yang melekat di kaki.
Ibuku menyambut dengan senyum dan cangkul,
“Yuk, Nak, sawah ini tak bisa menunggu,” katanya,
dan aku tahu, di balik suaranya yang lembut,
terdapat mimpi-mimpi yang tertanam lebih dalam dari akar padi.
2)
Sahabat, jika kau masih penasaran,
setiap ayunan cangkul adalah doa yang terucap,
menggali harapan di tanah yang kami cintai,
air mengalir dari irigasi dan keringat di pelipis,
mengisi celah-celah yang retak oleh musim.
Aku tak mengukur waktu dengan bel sekolah,
tapi dengan jatuhnya matahari ke dalam pelukan sawah,
di sinilah aku belajar matematika yang lain,
menghitung bulir padi, mengkalkulasi masa depan.
3)
Saat teman-temanku berbicara tentang cita-cita tinggi,
aku menuliskannya di tanah, bukan di atas kertas,
menanamnya dengan kedua tangan, mencangkulnya dengan harap,
di ladang ini, aku belajar apa arti bertahan.
4)
Angin desa berhembus membawa aroma bumi,
dan aku merasakan jejak ayahku yang dulu juga di sini,
menyusuri pematang yang sama, bercakap dengan rerumputan,
dan aku tahu, aku tak sendiri dalam setiap langkah.
Malam datang merangkak pelan,
langit beralih menjadi kanvas hitam berbintang,
aku pulang dengan hati yang lega,
sebab di antara peluh, ada impian yang tumbuh.
SMA N 1 Baso, Agam, Sumbar, 2000
——
Puisi ini awalnya ditulis oleh Leni Marlina hanya sebagai hobi dan koleksi puisi pribadi 24 tahun yg lalu (tahun 2000). Puisi tersebut direvisi kembali serta dipublikasikan pertama kalinya melalui media digital tahun 2024.
Leni Marlina telah mengabdi sebagai dosen tetap di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang sejak tahun 2006. Penulis juga merupakan pendiri dan kepala beberapa komunitas digital bidang sastra, pendidikan dan sosial termasuk World Children’s Literature Community (WCLC): https://rb.gy/5c1b02; POETRY-PEN International Community; komunitas PPIPM (Pondok Puisi Inspirasi Masyarakat) Starcom Indonesia; (Starmoonsun Eduprenuer Community Indonesia): https://rb.gy/5c1b02
Sebagai anggota aktif dari Perkumpulan Penulis Indonesia SATU PENA Sumatera Barat, penulis juga terlibat dalam kolaborasi internasional, seperti Victoria Writers Association di Australia dan ACC International Writers Community di Hong Kong.
dikutip dari: potretonline.com