Oleh : Nasron, Karinta, Ayu, Havinanda
(Kelompok 61, Gelombang 9 PMM-UMM, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas Kesehatan Prodi Farmasi)
Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) adalah program kurikuler yang wajib ditempuh oleh semua mahasiswa/i di Universitas Muhammadiyah Malang.
Kegiatan ini bisa dilakukan secara perorangan maupun kelompok. Mahasiswa/i dapat menentukan lokasi kegiatan dan jenis kegiatan yang sesuai dan atau berhubungan dengan dengan jurusan atau fakultas mahasiswa/i itu sendiri.
Sebelum melakukan kegiatan PMM, mahasiswa akan mengajukan semacam proposal atau pemberitahuan kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Muhammadiyah Malang (DPPM UMM). Setelah menyetujui pengajuan dari mahasiswa/i, phak DPPM UMM akan menunjuk salah satu dosen sebagai pendamping mahasiswa/i dalam melakukan giat di lapangan.
Pada Program PMM gelombang 9, ada beberapa Mahasiswa/i dari Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Farmasi yang mengikutinya. Mereka tergabung dalam Kelompok 61 yang beranggotakan empat orang, yaitu Nasron Zakirin, Karinta, Ayu dan Havinanda
Kelompok 61 yang didampingi oleh Ibu Dosen, Lilis Setiowaty, MSc , melakukan giat di TK Kartika IV-5 , Jl. Hamid Rusdi No. 100, Kesatrian, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur. Program PMM yang dilakukan oleh Kelompok 61 adalah memberikan penyuluhan mengenai manfaat Tanaman Obat Keluarga (TOGA) sebagai alternatif pengobatan mandiri kepada siswa/i TK. Dan Kelompok 61 juga memberikan informasi mengenai beberapa penyakit yang dapat diobati dengan TOGA, seperti batuk, flu dan TBC.
Metode yang digunakan oleh Kelompok 61 dalam program PMM ini adalah dengan penyuluhan, pelatihan serta pemberian bibit tanaman TOGA. Pengenalan tanaman TOGA dilaksanakan selama tiga hari, yaitu pada tanggal 1-3 Agustus 2024. Kegiatan selama tiga hari tersebut memberikan beberapa manfaat kepada siswa/i TK Kartika IV-5, di antaranya:
1. Pendidikan Kesehatan Sejak Dini
Pemahaman kesehatan sangat penting. Anak-anak belajar tentang manfaat tanaman obat dan bagaimana tanaman dapat digunakan untuk mendukung kesehatan, membantu mereka mengembangkan kebiasaan sehat sejak dini.
2. Keterampilan Praktis
Menanam dan merawat tanaman. Anak-anak memperoleh keterampilan praktis seperti menanam, merawat, dan memanen tanaman yang dapat meningkatkan keterampilan motorik halus dan kasar mereka.
3. Pengembangan Kognitif
Belajar konsep sains. Program TOGA memperkenalkan konsep dasar sains seperti fotosintesis, pertumbuhan tanaman dan ekosistem, yang membantu pengembangan kognitif anak-anak.
4. Kreativitas dan Imajinasi
Proyek kreatif. Kegiatan seperti membuat kebun mini atau proyek kerajinan tangan berbasis tanaman merangsang kreativitas dan imajinasi anak-anak.
5. Keterampilan Sosial
Kerja sama. Kegiatan kelompok dalam menanam dan merawat tanaman mengajarkan keterampilan sosial seperti kerja sama, berbagi, dan komunikasi.
6. Kesadaran Lingkungan
Peduli Lingkungan. Anak-anak belajar tentang pentingnya menjaga lingkungan dan kelestarian tanaman, meningkatkan kesadaran mereka tentang isu lingkungan.
Dokumentasi Hasil Penanaman Bibit TOGA di TK Kartika IV-5 Malang
Program ini direalisasikan di TK Kartika IV-5 karena lingkungan pembelajaran yang mendukung, TK Kartika IV-5 memiliki lingkungan yang cocok untuk program Tanaman Obat Keluarga (TOGA), lahannya cukup untuk menanam berbagai jenis tanaman obat. Selain itu, guru-guru di TK Kartika IV-5 memiliki komitmen tinggi terhadap pengembangan program edukatif yang bermanfaat bagi siswa.
“Sasaran edukasi pada anak-anak TK Kartika IV-5 karena usia mereka sekarang berada dalam masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Mengenalkan mereka pada konsep tanaman obat sejak dini dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap alam dan pemahaman tentang kesehatan alami. TK Kartika IV-5 memiliki dua kelas, yaitu Kelas A berjumlah 12 siswa dan kelas B berjumlah 14 siswa,” jelas ketua PMM, Muhammad Nasron Zakirin (22), yang mengambil jurusan Program Studi Farmasi UMM.
Awal pengenalan tentang TOGA dilakukan oleh Zakirin kepada siswa TK Kartika IV-5 dengan cara menonton video animasi edukasi yang memperlihatkan tanaman obat serta menjelaskan manfaat dan fungsi tanaman tersebut. Cerita yang menarik dan penuh warna dapat membuat anak-anak lebih tertarik dan memahami konsep TOGA dengan lebih baik. Juga, membuat papan informasi atau poster dengan gambar dan nama tanaman obat yang mudah dipahami oleh anak-anak. Dengan menggunakan media seperti gambar yang menarik, lebih mempermudah dalam menjelaskan tentang manfaat tanaman.
Selesai menonton video animasi, selanjutnya pengenalan aroma dan tekstur kepada anak-anak dengan cara mengajak mereka untuk mencium aroma tanaman seperti mint dan merasakan tekstur daunnya. “Denga cara ini, diharapkan dapat membantu mereka mengenali tanaman dengan lebih baik. Tidak hanya itu, anak-anak ikut serta dalam kegiatan menanam tanaman obat seperti kencur atau mint. Hal ini memberi mereka kesempatan untuk menggali tanah, menanam bibit, dan menyiram tanaman,” kata Mahasiswa yang hobi bermain bola basket itu.