Yogyakarta, Kansnews.com – Berlangsung pada Jumat, 25 Oktober 2024 bertempat di Jogja Expo Center (JEC) telah dilakukan Pelantikan Pengurus Wilayah Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec., terpilih sebagai Ketua Umum MES DIY melalui Musyawarah Wilayah Periode 2024-2027. Pelantikan dilakukan oleh Sekretaris Pengurus Pusat MES, Iskandar Zulkarnain, M.M. Pelantikan ini diteruskan dengan Rapat Penyusunan Program Kerja MES DIY 2024 – 2027.
Pada kesempatan tersebut, dilantik juga, Rika Fatimah PL, S.T., M.Sc., Ph.D selaku Founder, Tenaga Ahli, dan Konseptor Global Gotong Royong (G2R) Tetrapreneur yang juga merupakan dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada sebagai Ketua Departemen Industri Halal (DIH). Rika Fatimah menyampaikan bahwa program-program DIH MES DIY diharapkan berperan aktif untuk syiar Industri Halal di Indonesia yang berfokus kepada penciptaan lapangan pekerjaan, produk Halal, (keuangan Syariah yang) tumbuh & berdaya saing, industri Halal dunia, ekspor (global), dan kewirausahaan.
Hal tersebut sejalan dengan Master Plan Industri Halal Indonesia 2023 – 2029 yang bertujuan Menjadikan Indonesia sebagai Pusat Industri Halal Dunia. Pemetaan program kerja DIH MES DIY pada Master Plan Industri Halal Indonesia 2023 – 2029 antara lain Industri Halal Inti dan Industri Halal Berkembang. Sementara itu, terdapat empat (4) prinsip kerja program DIH MES DIY, yaitu (1) karena Allah SWT; (2) Embedding member’s personification; (3) Simplify; dan (4) HUB Approach (framework kerja dalam model G2RT MES DIY).
Lebih lanjut, Rika Fatimah menyampaikan silaturahim meluaskan syiar pemetaan program-program DIH MES DIY dan Master Plan Industri Halal Indonesia terwadahi dalam pendekatan Global Gotong Royong (G2R) Tetrapreneur sebagai salah satu model ekonomi yang berasaskan Pancasila dapat bersinergi dalam pengembangan industri Halal di Indonesia melalui para pelaku usaha. Kolaborasi silaturahim tersebut merupakan salah satu dari program utama DIH MES DIY, yaitu penciptaan Pusat Industri Halal dengan kegiatannya berupa G2RT MES DIY: program HUB yang mewadahi lintas program departemen kepengurusan MES DIY khususnya program kerja pada DIH MES DIY antara lain 1) Industri Halal Inti 1 (IH Inti 1): Produk & Kegiatan Halal (Kawasan Halal/Juleha) dengan kegiatannya berupa Patungan sembelih halal dan Kawasan Halal (Zona KHAS Jagal; Zona Kearifan Lokal (Batik, Kerajinan Tangan, dan sebagainya); Zona Kantin Halal); 2) Industri Halal Inti 2 (IH Inti 2): Kesehatan & Farmasi dengan kegiatannya yaitu CSR bersama mitra industri halal; 3) Industri Halal Berkembang 1: Edukasi & Media Halal dengan kegiatannya berupa Pengisian content media halal (website/podcast/dsb milik MES), Halal Business Plan Competition, dan Penghargaan Tokoh Penggerak Halal DIY; dan terakhir terdapat program 4) Industri Halal Berkembang 2: Fashion & Kosmetik dengan kegiatannya berupa Fashion & Cosmetic Awareness dan Pemilihan Duta Halal.
Menurut Rika Fatimah, program-program dari DIH MES DIY disusun sedemikian rupa melalui curah pendapat kepengurusan DIH MES DIY bersama Pengurus Harian (PH) MES DIY sebagai salah satu cara syiar tentang mewajarkan Halal dalam kehidupan umat dan diharapkan dapat berkontribusi nyata serta berperan aktif dalam mengembangkan ekonomi syariah yang inklusif dan berkelanjutan bagi masyarakat. Hal tersebut sejalan dengan garis besar kebijakan MES yaitu “Ekonomi dan Keuangan Syariah yang Berkontribusi Signifikansi dalam Ekosistem Perekonomian Nasional”.
Selain Rika Fatimah, kepengurusan DIH MES DIY merupakan para pakar di bidangnya masing-masing yang telah terbukti kecakapan dan dedikasinya dalam industri Halal diantaranya dr. Riana Rahmawati, M.Kes., Ph.D. (dokter sekaligus dosen Farmakologi Universitas Islam Indonesia), Ir. Edy Muhammad (anggota senior MES), Budi S. Kurniawan, S.E., M.M. (Ketua Juru Sembelih Halal – Juleha), Nur Aisyah Haifani, S.T. (founder halal cooking school dan pemilik salon dan spa muslimah), Prof. Dr. apt. Nurkhasanah, M.Si. (dosen Universitas Ahmad Dahlan), Yunet Wahyuningsih (designer dan owner Yunet Exclusive Batik) dan Kurnia Febra M., S.E., M.M. (Otoritas Jasa Keuangan – OJK).