Oleh: Dr Syafrudin AB
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bertujuan untuk mengurangi stunting (gagal tumbuh anak usia 5 tahun kebawah) dan malnutrisi (tidak cukup gizi) karena secara nasional angkanya masih tinggi di kalangan balita, anak sekolah, ibu hamil dan ibu menyusui. Tujuan lain nya untu menciptakan kesempatan kerja dan peningkatan pertumbuhan ekonomi lokal.
Program MBG telah berjalan sejak awal Januari 2025 (tahun pertama) dengan pagu anggaran 71 Triliun dari pagu total 420 juta jika nantinya telah beroperasi penuh. Sampai dengan september 2025 ini telah menyerap dana sekira 13 Triliun (13 %) dari anggaran tahun ini (data Badan Gizi Nasional atau BGN).
Dalam pelaksanaannya, program MBG menuai pendapat pro dan kontra di tengah masyarakat. Pihak yang kontra dengan MBG menilai kegiatan ini menjadi beban dan pemborosan APBN, tinggi potensi korupsinya, terlebih dengan terjadinya keracunan massal terhadap anak sekolah.
Sementara pendapat yang setuju dengan pelaksanaan program MBG menyebut program ini cukup bagus, karena tidak saja dapat memenuhi gizi anak sekolah, balita, ibu hamil dan ibu menyusui tetapi juga mempunyai dampak terhadap ekonomi lokal dan perekonomian nasional.
Dampak ekonomi program MBG dapat dilihat dari ukuran atau indikator ekonomi utamanya (dikutip dari berbagai sumber) antara lain:
Penciptaan Lapangan Kerja
Program MBG melibatkan sekitar 1,5 juta tenaga kerja langsung di 30.000 Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG), sehingga membuka peluang kerja baru di sektor pangan dan logistik. Target ke depannya, MBG dapat menyerap sekitar 17,5 juta jiwa penerima manfaat termasuk ibu hamil. Ibu menyusui, balita dan anak sekolah.
Pemberdayaan UMKM Lokal
Program ini juga mendorong penggunaan bahan pangan lokal, sehingga mendukung ekonomi petani dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal.
Pengurangan Beban Ekonomi Masyarakat Miskin
Selain itu, Program MBG ini juga membantu mengurangi beban biaya makanan bagi keluarga miskin, terutama untuk kelompok sasaran seperti ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita.
Peningkatan Pendapatan Petani dan Pelaku UMKM
Dengan mendorong hilirisasi produk lokal, program MBG ini membantu meningkatkan pendapatan petani dan pelaku usaha kecil.
Dukungan Ketahanan Pangan Nasional
Pemanfaatan bahan pangan lokal memperkuat ketahanan pangan dan mengurangi ketergantungan pada impor.
Dengan demikian, program MBG tidak hanya berfokus pada peningkatan gizi masyarakat saja, tetapi juga memiliki dampak ekonomi di level lokal, pedesaan maupun nasional. Sehingga dengan demikian, program ini cukup layak dipertahankan dan dilanjutkan dengan berbagai perbaikan tentunya. Di antaranya perbaikan dalam pemerataan distribusi makanan, kualitas makanan, ketergantungan dengan anggaran pemerintah, pemberdayaan ekonomi lokal, edukasi gizi, pengawasan dan sertifikasi.
Terjadinya kasus keracunan massal tidak serta merta harus menghentikan program ini karena dampak ekonominya jauh lebih besar ketimbang kelemahannya.
Melaka, 8 Oktober 2025
