Sajak Afnan Malay

pada hujan kau pelajari iringan bulir-bulir air
netes nyirami vegetasi. pokok-pokok menahan
angin kencang memboncengi hujan, tak tumbang
merendam tanah basah. hapus lapisan kering
dibasuh dahaga

pada papan tulis berbidang hitam kata-katamu
jernih. kalimat kuat berjejak kapur-kapur putih
ketukan mistar panjangmu di papan tulis hitam
tok tok tok bunyi yang datangnya dinanti-nanti
membaca tanda

pada kepala kami, rajin kau tanami bunga-bunga
agar para pejalan hari tak pandai membusung dada
barisan kilometer ditempuh, adakah cinta jatuh
selalu kau tanya itu. kita bukan penghamba murka
tapi hujan, basuh tanah kering

Jakarta, Mei 2024

pictsource : kompas.id

Kans Jawara

Tinggalkan Komentar