Yogyakarta, Kansnews.com – ‘’Civil Society seharusnya sadar, dan mau mengakui bahwa telah gagal membawa perbaikan menyeluruh tata kehidupan bangsa,’’ Ucap In’am eL Mustofa, salah satu inisiator dalam bincang-bincang elemen pro demokrasi yang semalam (15/05) berkumpul di Pawon Jinawi Café, Condong Catur Yogyakarta.
‘’Kegagalan itu terutama terasa pada 10 tahun terakhir, di mana akhirnya Indonesia mengalami declining democracy atau kemunduran demokrasi akut. Keadaan menjadi amat buruk saat ini, dan untuk itu civil society sudah seharusnya legowo atau ikhlas mengakui hal itu.” Imbuh In’am.
Diakui atau tidak, kemunduran demokrasi adalah efek tidak langsung dari kegagalan sipil di Indonesia dalam memunculkan figur pimpinan nasional yang digadang-gadang membawa Indonesia menjadi negara yang lebih maju dalam segala hal.
‘’Untuk itu, civil society saat ini baiknya tidak lagi memunculkan dikotomi sipil-militer, karena bisa tidak produktif bagi perjuangan elemen sipil untuk mengembalikan marwah demokrasi sehat seperti semula,’’ tambah Imam Syafie Pegiat Sosial dan eksponen pro Demokrasi.
‘’Justru elemen sipil seharusnya membangun bargaining position terhadap elemen lainnya, misalnya para purnawirawan tentara, guna ikut mendorong dengan signifikan perbaikan tata aturan hukum dan perbaikan kehidupan berbangsa saat ini,’’ kata Imam lagi.
Lontaran Imam diamini oleh In’am el Mustofa. ‘’Dengan konfigurasi persoalan seperti saat ini, menjadi penting dalam menyiapkan segala macam ‘’raw material’’ bagi apa yang dijadikan ‘’modal’’ bagi elemen sipil dalam membangun bargaining position tersebut,’’ ujar In’am.
‘’Modal yang dimaksud antara lain adalah human resources yang memadai dalam upaya membingkai ide-ide demokrasi sehat, penegakan hukum, ekonomi pro kerakyatan dan lainnya, yang harus juga dipahami oleh elemen lain,’’ tambah In’am.
Dalam diskusi yang dihadiri tidak kurang 10 orang perwakilan berbagai faksi di Yogyakarta tersebut, berlangsung seru dan dicapai beberapa rekomendasi dalam menyikapi situasi terkini, terkait hebohnya usulan ‘’8 Point Forum Purnawirawan TNI’’, yang di antaranya adalah usulan untuk pemakzulan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden.
‘’Justu itu, elemen sipil saat ini harus ikut berdiri dalam barisan terkait ide-ide perbaikan keadaan, sebagai sinyal agar Presiden Prabowo paham bahwa rakyat banyak mendukung beliau untuk mengembalikan tata kehidupan yang sehat di tanah air,’’ imbuhnya menutup perbincangan. (p17)
Advertisement