Puisi Rickardo Chairat

Selalu bertanya tentang terang dan gelap
Itulah aku
Sibuk mencari jawaban, sampai lupa bersedekap
Entah kenapa bisa begitu

Kata ‘tetapi” masih bersemayam dalam diri
Terkunci, tak bisa pergi
Membungkam nurani
Karena merasa tak sesuai ekspektasi

Iblis menang
Aku terayu bisikan
Berbagai macam narasinya membuatku senang
Sampai aku terlena

Indak tahu jo kato bakieh
Membuatku semakin tak tahu arah
Ingin terlihat baik malah menjadikanku semakin buruk
Semakin sering bicara, aku semakin kehilangan makna

Padahal telingaku sering menerima nasehat
Tanganku sering dibimbing
Lisanku pun diajarkan bertutur
Namun aku tetap abai

Cahaya di depan tak membuatku bergeming
Aku lebih suka mengejar bayang-bayang
Warnanya yang hitam sangat menarik
Mataku pun tak ingin lepas melirik

Itulah aku
Menembus tebalnya kabut tanpa lentera
Berlayar dengan pilau tiris mencari suaka
Dan berakhir nestapa
Advertisement

Tinggalkan Komentar