Puisi : Anto Narasoma
1)
ini secangkir wajah,
yang menyajikan
hitam manisnya
kepulan paras di dalam senyuman kopiku
sebab,
dari seribu wajah yang tersenyum di antara
persahabatan abadi,
hanya kopi ini membuka pikiran setelah malam berlalu dalam diam
jika kau tenggak
genangan kelam sehitam kornea matamu,
maka kepulan asap kopi ini akan membuka kenangan setelah
kau tersenyum
dari balik secangkir artificial intelligencia
di gambar itu
kau belum mengantuk?
2)
pertanyaan itu pun tersenyum lewat secangkir wajahmu
yang membawa beribu pertanyaan sebelum air kopi itu tandas
lalu,
kau buka lembaran
kehidupan antara isyarat setajam pikiran tatkala menuntaskan rumus rumus kehidupan sebelum ajal
maka inilah gambaran
sebongkah otakmu
yang berkelindan
ketika air panas, kopi, dan gula menjadi satu
ke dalam acara televisi swasta
3)
lalu kau pun tak menyeruput seteguk
wajah yang mengambang di atas hitam manisnya secangkir kopi
sebab,
begitu luas perjalanan hidup ketika butiran gula pasir melupakan pahit getirnya sajian kopi hitam putih tanpa cahaya bulan
maka teguklah sekali lagi. karena secangkir masalah yang membelit
persoalan hidup kita pun
akan kau temui setelah
secangkir wajahmu menjadi landasan pola pikir di dalam perkembangan artificial intelligencia
Palembang
21 September 2024