Oleh : Salamuddin Daeng

Nilai judi onlen yang didengang dengungkan selama ini sangat meresahkan. Nilainya mencapai 900 triliun rupiah. Sangat besar sekali. Kalau sebesar itu maka habislah seluruh uang rakyat Indonesia telah terkirim ke pusat judi onlen.

Mengapa dikatakan habis!? Karena jumlah uang beredar yakni uang kartal di Indonesia sampai saat ini hanya sekitar 900 triliun. Jika uang kartal itu terdistribusi secara merata ke seluruh anggota masyarakat maka setiap orang Indonesia hanya memegang sekitar 7000-8000 rupiah per orang setiap harinya.

Maka jika angka judi onlen sebagaimana yang dimumkan oleh pemerintah yakni senilai 900 triliun maka habislah semua uang itu. Maka dengan demikian sekarang ini masyarakat tidak mungkin bisa belanja dengan uang kertas atau uang logam.

Namun angka 900 triliun rupiah nilai judi onlen bisa saja disalahgunakan untuk kepentingan lain. Angka itu tidak benar benar terjadi namun dibesar besarkan untuk tujuan tertentu seperti pencucian uang dan lain sebagainya.

Adanya usaha baru baru ini oleh pemerintah untuk memburu sumber pendapatan negara dari uang judi onlen agar dilakukan secara tertib hukum baik secara nasional maupun internasional. Jangan sampai Indonesia dianggap sebagai negara tempat bagi pencucian uang judi onlen yang terjadi di seluruh dunia.

Selain itu angka judi onlen ini sebaiknya dibuka secara jujur. Karena angka 900 triliun terlalu besar jika dibandingkan dengan jumlah uang beredar. Jangan sampai hal ini menjadi justifikasi atas menurunya daya beli rakyat saat ini atau deflasi yang terjadi saat ini selama lima bulan berturut turut.

Para pembantu presiden Prabowo sebaiknya segera melakukan langkah kongkrit untuk memperbaiki daya beli masyarakat yang tengah anjlok. Jangan sampai keadaan ekonomi ini disembunyikan seperti api dalam sekam, yang dapat berkobar sewaktu waktu.

Benar bahwa pemerintah harus segera menghentikan judi onlen baik yang berpusat di dalam negeri maupun luar negeri. Namun yang lebih penting adalah bagaimana memperbaiki daya beli masyarakat yang tengah jatuh. Waspada juga pihak pihak yang ingin memanfaatkan situasi ini untuk pencucian uang seperti tax amnesty beberapa waktu lalu.

Negara kita Indonesia harus benar benar bersih dari uang kotor yang selama ini telah mengambil alih kedaulatan negara, dan merusak tatanan hidup berbangsa dan bernegara. Ingat artikel Mbak Sri Mulyani Dirty Money and Development. Negara kita mau jadi apa?
Kans Jawara

Tinggalkan Komentar