Yogyakarta, Kansnews.com – Global Gotong Royong (G2R) Tetrapreneur merupakan inovasi gotong royong dalam berwirausaha untuk membentuk ekosistem ekonomi yang berlandaskan Pancasila yang menjunjung tinggi prinsip seluruh sila, yaitu sila pertama hingga sila kelima yaitu ekonomi yang berketuhanan yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa hingga terwujud ekonomi yang berkeadilan yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Masyarakat Indonesia. G2R Tetrapreneur juga mengutamakan konsep rezeki, yaitu semua rezeki telah diatur oleh Allah SWT sesuai dengan waktu dan porsinya.
Keyakinan tersebut akan membuat para pelaku usaha untuk lebih ikhlas, sehingga yang dikejar adalah rezeki, bukan omset atau keuntungan. Founder, Konseptor, dan Tenaga Ahli Global Gotong Royong (G2R) Tetrapreneur yang juga merupakan Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM), Rika Fatimah P.L., ST, M.Sc., Ph.D, merupakan ko-promotor bersama promotor Prof. Dr. Heddy Shri Ahimsa-Putra, M.A., M.Phil. untuk disertasi Zuljihad Jaelani, menyatakan ‘’Konsep rezeki merupakan eksplorasi kontribusi kebaruan tersendiri dari Model G2R Tetrapreneur yang perlu pembuktian ilmiah sehingga kedepannya dapat menjadi acuan proses bisnis formal dan bukan sekadar opsional informal dalam praktiknya. Kebaruan dari model G2R Tetrapreneur ini diharapkan mampu meluaskan potensi temuan doctoral bagi pengembangan pariwisata Indonesia di masa depan…’’.
Inovasi riset G2R Tetrapreneur pada bidang Hospitality & Tourism tersebut dipaparkan pada program Bachelor of Tourism, Hospitality and Food Studies (THFS) di Université Toulouse, Prancis oleh Zuljihad Jaelani yaitu salah satu mahasiswa Doktoral Universitas Gadjah Mada Program Studi Kajian Pariwisata bersama dengan dua mahasiswa program doktor lainnya, yaitu Vyana Lohjiwa dan Reza Purbaya yang memaparkan pula kajian doctoral masing-masing pada bidang pariwisata.
Dengan mengangkat semangat keyakinan dari G2R Tetrapreneur, Zuljihad Jaelani memaparkan model G2R Tetrapreneur sebagai sebuah model pengembangan pariwisata di Indonesia. G2R Tetrapreneur mendorong perubahan pola pikir (mindset) gotong royong yang merupakan warisan turun temurun dan biasa terjadi dalam lingkup sosial bermasyarakat kepada gotong royong dalam ekonomi. G2R Tetrapreneur berinvestasi kepada manusia sebagai pelaku dengan menekankan gotong royong untuk melekat pada diri wirausaha UMKM di Indonesia baik dibidang produk maupun jasa, sehingga menjadi jati diri para wirausaha Indonesia.
Pembentukan sumber daya manusia yang memiliki jiwa gotong royong ini menekankan bahwa tidak semua kesuksesan dihitung berdasarkan sesuatu yang berwujud (tangible) seperti indikator komersil finansial (omset, cash flow, dsb) maupun non-finansial (kepuasan pelanggan, layanan, dan sebagainya), namun lebih menekankan kepada ketakwaan dan keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sifat-sifat tersebut akan menjadikan dinamika wirausaha, terutama dibidang jasa lebih terasa dampaknya.
Penyediaan fasilitas yang sesuai dengan normanya ditambah dengan pelayanan sepenuh hati (keramahan, kesopanan, dan sebagainya) akan memiliki nilai lebih dari konsumen. Paparan lainnya disampaikan oleh Vyana Lohjiwa dengan Indeks Pembangunan Kepariwisataan Nasional (IPKN) dan Reza Purbaya dengan hubungan antara kelestarian kebudayaan dengan keberlangsungan pariwisata.