Oleh : Kang Iswanto

Di dalam analisis atas teks suci atau Kalam Tuhan, metode Hermeneutik selalu menjadi rujukan di dalam kajian. Sedangkan metode Midras hampir tidak pernah digunakan untuk menelaah Kitab Suci, terutama dalam dunia akademik.

Dalam khasanah keilmuan modern, filsafat dijadikan sebagai sumber dan induk pengetahuan atau mother of sience. Dan Hermeneutika diposisikan bagian dari filsafat yang membahas soal tafsir atas teks suci.

Hermeneutika merupakan ilmu atau metode penafsiran yang berfokus pada pemahaman makna, baik dalam teks, simbol, atau ungkapan, dengan tujuan untuk menginterpretasikan dan memahami pesan yang ingin disampaikan dari teks suci. Bertujuan agar memahami makna yang terkandung dalam suatu teks atau simbol, baik secara literal maupun implisit.

Sedangkan Midrash adalah merupakan metode penafsiran atas teks suci, seperti: Alkitab Ibrani oleh para rabi kuno. Midrash juga merujuk pada kumpulan komentar yang menggunakan cara penafsiran tersebut.

Midras sebenarnya merupakan istilah Yahudi, yang dipakai untuk penelaahan kitab suci secara homiletik. Istilah ini juga mencakup semua pengajaran homiletik dari Alkitab Ibrani. Midras sesungguhnya adalah sebuah cara menafsirkan cerita Alkitab di luar pengajaran agama, hukum atau moral yang sederhana.

Sedangkan Homiletika adalah merupakan pendekatan yang dipakai cara menyampaikan Firman Tuhan dengan baik dan benar, khususnya melalui khotbah. Homiletika menggabungkan seni dan metode retorika.

Tentu saja, agar bisa menggunakan metode Midras, seseorang harus memiliki prasyarat khusus, sebagai laku pembelajarannya. Yang hanya bisa ditempuh oleh para ahli spiritual, dengan persyaratan yang ketat dan khusus. Dekat dengan istilah “Salik” dalam tradisi Tarekat.

Metode Midras, memungkinkan seorang pejalan atau pencari kebenaran, masuk ke dalam realitas kebenaran itu sendiri. Bahwa kebenaran itu sebagai sesuatu yang dilihat dan disaksikan. Sebagai hal yang nyata. Bukan idea atau pikiran. Tentu saja ada perbedaan yang jauh antara kebenaran Midras dan kebenaran Hermeneutika. Midras, langsung dari tempat yang nyata dan benar. Sedangkan Hermeneutik adalah pemahaman dan pengertian dari yang disebut benar di dalam teks.

Bila dalam Midras, teks suci itu muncul dari alam kesaksian yang nyata. Sedangkan dalam Hermeneutika membutuhkan simbol-simbol untuk mendekatkan pada kenyataan kebenaran itu sebagai pengertian dan pemahaman.

Advertisement

Tinggalkan Komentar