Oleh : Dr Yusdinur

Dalam kehidupan sosial, seringkali kita membuat ukuran-ukuran tertentu untuk menilai sesuatu. Ukuran-ukuran tersebut—meskipun tidak mudah ditentukan secara pasti—tetapi selalu dibutuhkan. Termasuk saat kita membuat ukuran-ukuran “kemajuan”, yakni perubahan-perubahan dalam berbagai arena yang ukurannya selalu “lebih” dibandingkan sebelumnya atau lainnya.

Kemajuan dalam layanan publik misalnya, bisa diukur dengan cara menilai sebaik apa dan secepat apa layanan publik itu diberikan dibandingkan sebelumnya. Sebaik apa bisa diterjemahkan dalam berbagai indikator, misalnya tingkat akuntabilitas layanan publik, tidak ada pungli dalam layanan publik, keramahan pegawai yang memberikan layanan publik, dan sebagainya. Kecepatan layanan publik juga demikian. Untuk mengurus perizinan misalnya, apakah bisa selesai dalam satu hari, satu minggu, satu bulan, atau bahkan dibutuhkan waktu bertahun-tahun.

Di era cyber society, dimana penggunaan internet dan media sosial semakin mendekatkan jarak dalam masyarakat yang berbeda, maka setiap orang bisa membandingkan tingkat kemajuan sebuah negara dengan negara lainnya, tingkat kemajuan ekonomi sebuah masyarakat dengan masyarakat lainnya, tingkat penguasaan teknologi sebuah bangsa dengan bangsa lainnnya, dan bahkan tingkat inklusivitas sosial sebuah masyarakat dengan masyarakat lainnya di berbagai belahan dunia.

Berbagai lembaga internasional dan nasional, bahkan, sudah mengkonversi ukuran-ukuran kemajuan dalam berbagai arena menjadi lebih mudah dipahami dalam bentuk indeks. Kita mengenal indeks demokrasi untuk membandingkan kualitas demokrasi di berbagai negara, indeks pembangunan manusia untuk menilai kualitas pembangunan manusia, indeks pencemaran udara, indeks kebahagiaan, dan sebagainya.

Saat kita bisa membandingkan kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh sebuah masyarakat tertentu, maka tentu saja kita akan mempunyai ukuran-ukuran baru untuk menilai masyarakat kita sendiri. Apakah layanan publik kita sudah lebih baik dibandingkan dengan Vietnam misalnya. Apakah kualitas demokrasi kita semakin membaik atau justru menurun dibandingkan satu dekade yang lalu. Apakah ukuran kemiskinan masih bisa dipertahankan dibandingkan dengan negara-negara lainnya, dan sebagainya.

Saat kita bisa membandingkan ukuran-ukuran kemajuan dalam masyarakat kita dengan masyarakat lainnya, di situlah perubahan dan perbaikan perlu dilakukan oleh semua pihak, khususnya oleh pemerintah, secara sungguh-sungguh.

Depok, 31 Juli 2024.
Kolom #1 Dr. Yusdinur

#kolom
Advertisement

Tinggalkan Komentar