Di pojok malam sinar rembulan remang
Lelaki tua merenung menatap sunyi
Mengurai kisah carut marut siang hari
Hatinya tertikam luka dan duka kemunafikan
Angin malam tak memberi sejuk pada hati
Yang teriris pemaksaan pembenaran
Lelaki tua di pojok malam
Pandang cakrawala tak berbintang
Senyuman miris gores wajah temaram
Kenang sandiwara gila penuh kedunguan
Hiasi hari silih berganti
Di pojok malam lelaki tua bermenung duka
Pandang nanar mereka yang terluka
Sekarang memang tak meneteskan darah
Hanya alirkan tetesan air mata
Nun jauh di depan sana lelaki tua meraba masa
Sungai-sungai akan mengalir merah
Ketika suara buntu tak memiliki muara
Lelaki tua di pojok malam
Hanya bisa melafazkan doa
Carut marut siang hari tak terulang lagi
Berganti sapa penyejuk hati
Dan semua kembali pada kodrat yang hakiki
Hilangkan onani dan masturbasi
Di pojok malam lelaki tua terus berdiri
Memandang langit tak bertepi
Namun dia yakin, malam hanya sampai pagi
Dan siang pun dibatasi senja hari
Segumpal awan bisa menutupi cahaya galaksi
Pekanbaru, 280424