Banda Aceh | Dosen sastra di Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (PBI FKIP) USK, Drs. Mukhlis, M.Hum. mengatakan sudah saatnya kampanye pemanasan global melalui kearifan lokal, di antaranya melalui hikayat.
Hal itu disampaikan Mukhlis dalam kegiatan lokakarya menulis dan membaca hikayat kontempoerer bagi siswa SMP dan SMA sederajat, pada Rabu (9/10) di Ruang Microteaching Learning UP PPL FKIP USK.
Mukhlis, yang menjadi salah satu narasumber kegiatan tersebut, memaparkan pentingnya menulis dalam kehidupan sehari-hari, termasuk menulis teks sastra lokal.
“Hari ini kita dapat kesempatan berlatih menulis hikayat kontemporer. Artinya, kita menulis hikayat dalam bahasa Indonesia, tetapi secara pola, kita menggunakan pola hikayat Aceh. Ini tantangan sekaligus pembelajaran menarik bagi kita,” ujarnya.
Salah seorang peserta dari MTsN 2 Aceh Besar, berkomentar, hikayat sangat penting dipelajari, karena di sekolah pun ada materi tentang pembelajaran teks hikayat.
Ketua pelaksana kegiatan, Herman RN, mengatakan kegiatan itu berlangsung selama dua hari, Rabu dan Kamis, 9 dan 10 Oktober 2024. Peserta yang mendapatkan lokakarya adalah siswa SMP, SMA, MTsN, dan MAN dalam wilayah Kota Banda Aceh dan Aceh Besar.
“Kegiatan ini bagian dari sosialisasi lingkungan dan perubahan iklim, tapi kita buat dalam bentuk kearifan lokal Aceh yang diinovasikan dengan tuntutan kekinian,” ujar Herman RN.
Secara rinci, ia menjelaskan, para peserta akan menghasilkan teks hikayat berbentuk syair seperti hikayat Aceh, tetapi ditulis dalam bahasa Indonesia, yang secara substansial tentang perubahan iklim.
“Program ini disponsori oleh The Samdhana Institute melalui hibah Next Level Grant Facility-VCA Indonesia. Lalu untuk kelancaran proses administrasi dan fasilitas tempat kegiatan, saya bekerja sama dengan Dewan Kesenian Banda Aceh dan Jurusan PBI FKIP USK,” jelas Herman.
Sastrawan Aceh itu menyebutkan pemateri yang menjadi narasumber berasal dari akademisi dan praktisi. Dr. Budi Arianto untuk materi substansi perubahan iklim, Drs. Mukhlis, M.Hum. untuk materi teknik menulis hikayat, dan Ahmad Fauzan untuk materi teknik membaca hikayat.