Sajak afnan malay

mungkin aku tidak
menulis puisi lagi,

kata-kata
berserakan dari pikiran
tersungkur di mana-mana
tidak ada yang memungutnya

muncrat dari mulutku
menciprati muka-muka
semua bergegas menyekanya
hingga tidak berbekas

bingar nusuk telinga
jari-jari kedua telapak
tangan seketika menutupnya
bunyi-bunyi sirna

aku melukai
darah-darah perih
kulihat mengucur
tapi siapa yang
mengaduh

Jogja, 2024

Advertisement
Previous articleOns Oentoro : Sastra Bulan Purnama Sediakan Ruang Bebas Untuk Sastrawan Lintas Profesi
Next articleMakelar Satu Triliun

Tinggalkan Komentar