Yogyakarta, Kansnews.com – ’’Dalam karya ini, saya mengadaptasi falsafah adiluhung Jawa mengenai sedulur papat, lima pancer,’’ kata Sonia Prabowo, penyair, penulis dan seniman fotografi Yogyakarta tentang karya seni fotografi digitalnya, ketika diwawancara Kansnews.com pada Sabtu (15/06) di sela peluncuran buku antologi puisi terbaru karyanya yang berjudul: ’’4 Elemen Alam dan Manusia’’, bertempat di Bentara Budaya Yogyakarta.
Launching antologi puisi kedua Sonia Prabowo – Antologi puisi pertama diadakan pada 2022 lalu – dilaksanakan oleh komunitas Sastra Bulan Purnama (SBP) yang dikomandani oleh Ons Untoro. Acara rutin SBP pada sore itu merupakan event ke 165 kali, diadakan bersamaan dengan ’’Pameran Fotografi Ruang/Waktu’’ yang digelar oleh 4 seniman fotografi Yogya: Layung Buworo, Sonia Prabowo, Ajie Wardono, Arief Sukardono.
Karya fotografi Sonia Prabowo terlihat paling banyak menyita perhatian pengunjung karena digelar dengan kombinasi kain panjang seukuran 20 meter dan beberapa lembaran foto lain di sampingnya.
’’Karya ini dibuat dengan cara swafoto menggunakan kamera telepon genggam, dengan bantuan tripod dan remote controller. Foto-foto lalu diolah secara digital untuk memperdalam konsep sedulur papat yang ada dalam diri kita masing-masing,’’ tambah Sonia Prabowo melanjutkan uraian tentang karya fotografinya.
’’Sedulur papat merupakan bagian dari internal diri yang membentuk karakter dan kepribadian serta senantiasa diselaraskan atau dikendalikan oleh 5 pancer (air ketuban, plasenta, darah, tali pusar, dan pancer), untuk membantu meningkatkan kesadaran dan membuat manusia eling terhadap jatidirinya,’’ tegas Sonia Prabowo.