Reportase : p17

‘’Tantangan terkini yang dihadapi oleh model pengembangan wirausaha G2RT adalah bagaimana agar bisa terus berkelanjutan atau sustainable. Setelah pencapaian sejauh ini sampai bisa mencapai pra pengesahan SNI G2RT, sungguh sesuatu yang patut disyukuri,’’ Ujar Rika Fatimah P.L.,S.T.,M.Sc.,Ph.D, founder G2RT dalam wawancara dengan Kansnews.com usai acara Pembekalan Menyongsong SNI G2RT di Kepatihan Pemda DIY, Senin (10/06/2024).

‘’Sesudah akses dibuka dan mendapat dukungan penuh dari Pemda DIY serta pemerintah pusat khususnya BSN dalam rangka upaya memperoleh SNI G2RT, inovasi yang sangat berani dalam mendobrak ekosistem usaha seperti Model G2RT ini kiranya perlu berbenah untuk bisa terus berkelanjutan,’’ tambah Rika Fatimah.

Rika Fatimah juga menyatakan patut disyukuri bahwa usulan SNI G2RT saat ini sudah pada tahap pembentukan Komite Teknis tersendiri yakni Komite Teknis SNI G2RT, tidak dimasukkan dalam bahasan bersama komite teknis yang lain semisal Komite Teknis ISO. Dan hal itu sudah disampaikan oleh Komite Teknis SNI G2RT kepada BSN,” jelasnya.

“Mengapa Komite Teknis SNI G2RT dibentuk tersendiri, karena untuk menjaga kemurnian dari ‘’Ekonomi Pancasila’’, yang selama ini hanya jadi filosofi, jargon, wacana, dan bahan kajian. Sementara G2RT sudah langsung mengimplementasikan secara teknis, basic by nilai-nilai dari kearifan lokal daerah berupa ‘’Gotong Royong’’ dengan payung G2RT,’’ tandas Rika Fatimah.

Lebih lanjut juga disampaikan bahwa ke depan jika SNI G2RT telah disahkan, setelah itu bisa diajukan oleh BSN menjadi standarisasi level dunia kepada lembaga ISO (International Standardization Organization).

‘’Sama seperti inisiasi dari Indonesia untuk standar Penyelamatan Bencana Alam yang diajukan ke ISO, dan telah dikukuhkan menjadi standar internasional penanganan bencana alam,’’ sambungnya.

Perihal dukungan Pemda DIY melalui Gubernur DIY disebutkan cukup maksimal untuk mendorong konsep G2RT diimplementasikan di DIY.

‘’Pemda DIY khususnya Gubernur DIY cukup punya visi yang sama ke depan dalam memandang pemberdayaan masyarakat. Justru DANAIS (Dana Keistimewaan) DIY yang semula diperuntukkan hanya bagi kegiatan kesenian, heritage, dan sejenisnya, dengan adanya konsep G2RT untuk memberdayakan ekonomi pedesaan, menjadi mata anggaran yang dialokasikan untuk pengembangan desa-desa G2RT di DIY,’’ ungkap Rika Fatimah menutup perbincangan.

Kans Jawara

Tinggalkan Komentar