
Sajak Afnan Malay
sebelum
tenggelam
di pembaringan
dibasuhnya kedua kaki lalu
merendam ke dalam baskom
melingkar, “agar aku tetap berjalan
dibatasi lingkaran-lingkaran sejauh
apapun aku pergi,”
gumamnya sepi
sekali
waktu
malaikat
bertanya
bukankah kebebasan tanpa
batas hanya milik semesta?
itulah,
pembasuh kaki tercenung
mulutnya mengunci kata-
kata. matanya menyela
agar pandanganku
terjaga
kedua tangannya menyela
agar aku tak mencencang
yang bukan hakku
kedua telinganya menyela
agar aku tak mendengar
suara beradu bingar
tegak kepalanya menyela
agar aku tak berpikir ubah
arah kaki-kaki melangkah
ia
tak
tidur
sebelum
kedua kakinya dibasuh
segenangan air aroma
taburan rempah-
rempah
Jogja, November 25
Advertisement











