Wawancara Sari Narulita Winarno
Di sela temu evaluasi ‘’Global Gotong Royong Tetraprenuer (G2RT)’’ di Jogja kemarin (03/12/2024), Kansnews.com sempat mewawancarai Sari Narulita Winarno, salah seorang inisiator dari podcast ‘’Ngopii .. Ngobrol Hepi Bareng UII’’, yang baru saja rilis Oktober 2024 lalu. Mau tau kisahnya bagaimana kisah Sari N Winarno merintis podcast tersebut? dan bagaimana pandangannya tentang G2RT? Ikuti rangkuman hasil wawancara di bawah ini.
Bagi Sari, begitu ia dipanggil, dunia broadcast bukanlah barang baru. Sejak bersekolah di SMAN 8 Jakarta, Sari telah menjadi asisten penyiar di beberapa radio ibukota Jakarta. Bukan hanya itu, Sari rupanya telah akrab dengan dunia entertaint sejak SMP. Dunia teater di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta sempat pula ia geluti, sekitar 1987-1988. Di masa SMP itu juga, Sari sempat menjajal kemampuannya di kelompok Swara Mahardhika besutan Guruh Sukarno Putra (GSP).
Dunia tulis menulis pun, Sari rupanya tidak ketinggalan. Sempat menulis beberapa karya ilmiah sejak SMP-SMA. Kebetulan sekolahnya di SMPN 115 Tebet termasuk sekolah unggulan di Jakarta, begitu pula dengan SMAN 8 yang amat mendukung kegiatan-kegiatan berprestasi bagi siswanya.
Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) yang diselenggarakan Perpusnas Salemba Jakarta, tidak luput diikuti olehnya, sehingga Sari kerap menjadi peneliti dalam rangka kegiatan LKIR.
Sayang, orang tua Sari tidak begitu mendukung kegiatannya yang menurut pandangan Ayahnya, ‘’Kok bisa ke mana-mana selalu’’.
“Akhirnya Ayah memerintahkan saya untuk pulang kampung ke Yogja, tinggal di rumah Mbahnya. Kebetulan orang tua memang berasal dari kota Yogyakarta,’’ kenang Sari.
Keputusan Ayahnya yang ketika itu kerap mendapat penugasan di kota berbeda-beda, menjadikan perintah memindahkan Sari pulang kampung ke kota gudeg, sebagai keputusan final dan tidak bisa ditawar.
‘’Ayah saya merasa aman untuk menempatkan Sari di Yogya, karena banyak yang mengawasi. Ada paman, nenek, dan lain-lain. Di Yogya, mau kuliah di manapun PTN atau PTS silakan,’’ kata Sari.
Ketika lulus dari SMAN 8 Jakarta, Sari segera pindah ke Yogya dan masuk UII Fak. Ekonomi Akuntansi (1993). Rupanya, bakat entertaintmentnya tidak begitu saja hilang. Dunia broadcast di Yogya memangginya kembali untuk bergabung di beberapa radio, di antaranya radio Rakosa dan Geronimo. Mentor nya di dunia broadcast antara lain Lusi Laksita, penyiar radio Geronimo.
“Ayah juga sempat menegur untuk kembali fokus ke kuliahnya di akuntansi UII. Karena dilihatnya, Sari kembali ke dunia entertaint,’’ imbuhnya lagi.
Di kampus, selain aktif kuliah Sari juga sempat aktif di kegiatan mahasiswa antara lain Pekan Taaruf bagi mahasiswa baru. Lulus S1 Akuntasi pada 1997, ia sempat bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) Sri Suharni di Yogya. Tidak lama menjadi auditor KAP, dua tahun kemudian Sari menikah pada tahun 2000.
Setelah menikah, Sari kembali ke Yogya pasca mengalami aneka romantika kehidupan. Jalan hidup membawanya kembali ke dunia broadcast. Kali ini ia ditawari seseorang untuk menggawangi podcast ‘’Ngobrol Santai Seputar Bisnis’’ pada 2020, persis saat wabah covid 19 melanda.
‘’Karena waktu itu zaman lockdown, maka kami mengambil IG Life sebagai medianya,’’ tambah Sari.
Wabah covid 19 tak pelak membuat banyak bisnis alumni akuntansi 93 bertumbangan. Ide IG Life itu juga berasal dari beberapa teman wanita seangkatan, dengan niat mengajak rekan-rekannya yang masih bertahan agar bisa memberikan tips, dan bagi yang sudah jatuh bisa diberikan masukan agar termotivasi.
“Narsum dari IG life tersebut juga dari beberapa pengusaha sukses alumni Akuntansi 93,’’ kata ibu dari empat orang anak ini, terkecil berusia 5 tahun.
Pada era covid 19 itu Sari sempat bertemu orang Jakarta, dan ditawari untuk mengelola podcast sejenis IG life juga, ‘’Cerita Seru Anak Tebet’’. Banyak ‘’anak Tebet’’ yang menjadi narsum podcast tersebut.
Sukses mengelola podcast Tebet, Sari ditawari lagi mengelola podcast bertema Medical. Banyak tenaga kesehatan yang diundang menjadi narsum. Sayang, tema kesehatan dan medis agak kurang menarik di tanggapan publik, hingga akhirnya diubah menjadi podcast youtube ‘’Rumpi Asyik’’ dan sempat menjelajah hingga 30 episode di awalnya.
Ternyata Rumpi Asyik banyak diminati oleh Gen-Z, dan Berjaya sampai 126 episode selama satu tahun, dengan menyentuh angka 6,000 an viewer/subscriber.
‘’Rencananya pada Februari 2025 mendatang, Rumpi Asyik akan manggung di batch kedua,’’ infonya.
Sampai pada satu hari, teman Sari yang dulu sama-sama mengelola podcast ‘’Ngobrol Santai Seputar Bisnis’’ mengajaknya kembali mengelola podcast youtube di Yogya yang diperuntukkan tidak hanya akuntasi 93, tapi fokus ke keluarga besar UII. Bisa alumni, akademisi, pegawai ataupun mahasiswa dan lainnya.
Akhirnya pada 10 Oktober 2024 lalu podcast “Ngopii .. Ngobrol Hepi Bareng UII’’ didirikan. Personil yang menginisiasi dan sampai sekarang mengawaki podcast ini antara lain Citra Niken, Sari Narulita Winarno, Resmita dan Novi Wulandari sebagai Finance Officer. Semua alumni FE Akuntansi 1993.
“Niat kita ingin memberitahu semua alumni FE Akuntansi UII akan kiprah alumni di bidang media podcast. Agar tetap bersemangat. Semua bisa berpartisipasi dan ngobrol di sini,’’ mata Sari berbinar mengatakan hal tersebut.
Pada akhirnya ide podcast tersebut didukung oleh para petinggi Kampus FEB UII. Sari dan Niken diterima dengan baik oleh Dekan FEB UII Prof Johan Arifin, S.E., M.Si., Ph.D, yang menjabat sejak 2022 – 2026 mendatang. ‘’Ngopii.. Ngobrol Hepi Bareng UII’’ dipersilakan mengambil tempat di kampus FEB UII Condong Catur dengan memakai fasilitas studio kampus, selama tidak dipakai oleh mahasiswa.
Podcast Ngobrol Hepi Bareng UII sendiri telah memasuki episode ke 6. Sebagai narsum terakhir adalah Rika Fatimah P.L. S.T. MS.c, Ph.D.
Ihwal konsep G2RT besutan Rika Fatimah, Sari amat surprise dan bangga.
‘’G2RT sangat unik. Saya garis bawahi, bahwa kearifan lokal dari nilai-nilai luhur nusantara melalui gotong royong, dan filsafat Pancasila menjadikan G2RT lebih unggul dibanding Semaul Undong nya Korea,’’ tandas Sari.
‘’Semangat berbagi dan kerukunan antar pegiat G2RT yang memperhatikan keluarga dan tetangga, dengan melarisi dagangan tetangga, menjadi hal unik yang tidak dimiliki oleh yang lain,’’ tutur Sari mengakhiri wawancara. (p17)
Terimakasih mas jurnalis.
Sami-sami mbak Podcast