Yogyakarta, Kansnews.com – Dalam rangka memperkuat Ekosistem Ekonomi Syariah, Global Gotong Royong Tetrapreneur Masyarakat Ekonomi Syariah (G2RT MES) DIY semakin memperluas silaturahimnya bersama Kemendag RI dan BPD Syariah DIY. Pada satu kesempatan di Jakarta, bersama Irman Adi Purwanto Moefthi, S.E., M.Sc yaitu Analis Perdagangan Ahli Madya, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (KEmendag RI); dan Rika Fatimah P.L., S.T., M.Sc., Ph.D selaku Founder, Konseptor, dan Tenaga Ahli Global Gotong Royong (G2R) Tetrapreneur; dosen senior Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM; dan Ketua Departemen Industri Halal (DIH), MES DIY, melalui pandangan bersama bahwa pasar global akan lebih mudah untuk ditembus apabila kemitraan dengan Pemerintah terjalin. “Menembus pasar global itu mudah jika Pemerintah sudah bergerak, source mereka banyak dan lebih luas dari masyarakat, jika dilaksanakan dengan baik bisa dikatakan sebagai gotong royong dalam ekonomi secara nasional. Jika dilakukan mandiri oleh pelaku usaha yang ada adalah gerakkan kecil-kecil yang dampaknya akan terlihat lama,” tutur Rika Fatimah.
Senada disampaikan pula oleh Irman Adi “…bahwa efektivitas pelaksanaan G2R Tetrapreneur utamanya merupakan pendidikan total dimulai dari pemilihan bahan baku, produksi, promosi, kemasan, hingga pasar”. Target pergerakan model G2R Tetrapreneur yaitu penciptaan produk ikonik global melalui strategi gotong royong mendorong pertumbuhan wirausaha tidak sendiri-sendiri menggunakan Pendekatan Nilai (Aspirasi) Merek bersama kebijakan pemangku kepentingan. Perkembangan akses pasar global yang telah terlaksana hingga tahun 2025 melalui praktik terbaik di pasar global Turki, Kairo, Singapura, Malaysia, Tokyo, Oman, Dubai, dan Saudi Arabia (Jeddah, Makkah & Madinah).
Tagline Produk Unggulan G2R Tetrapreneur untuk menjadi produk yang meng-global tidak hanya menyasar pasar lokal maupun nasional, namun juga menyasar pasar internasional. Dengan hulu yang baik, dukungan yang berpihak terhadap produsen lokal pada bagian hilir harus dikuatkan. Dimulai dari tahun 2023, Sekretariat Global Gotong Royong (G2R) Tetrapreneur bersama dengan Direktur Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (Ditjen PPKTrans) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDT & Transmigrasi) berkesempatan untuk melakukan audiensi dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag). Pada audiensi tersebut disepakati bahwa kemitraan dimulai melalui Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri sebagai langkah awal penguatan bagian hilir pasar, baru kemudian dengan Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nilai apabila komoditas telah siap untuk diekspor dan bersertifikat Halal-HACCP.
Keaslian dan ke-khas-an ide maupun produk tersebut sepatutnya menjadi salah satu pemerhatian baik pemerintah dan berbagai pemangku kebijakan untuk dapat menciptakan ‘ruang kesempatan percaya (trust).’ Kepercayaan kemudian menciptakan tindakan dukungan hulu – hilir hingga kemudian berkembang besar. Pengakuan percaya terhadap inovasi ikonik merupakan wujud nyata yang pemerintah bergerak besar dan berpihak kepada anak bangsa. Rika Fatimah menambahkan “…multi-dampak ekonomi memuliakan manusia diharapkan menjadi cetusan bergeraknya ekonomi terdidik mendukung makna sesungguhnya pada aspek lainnya yaitu pemerataan pendidikan….”
Ekonomi terdidik terwujud nyata dalam pendekatan G2R Tetrapreneur khususnya pada Tetra 2 – Pasar Wirausaha atau Inovasi Pasar Non-Kompetisi merupakan pembentukan mitra atau penciptaan pasar non-kompetisi sebagai strategi rantai bisnis dan proyeksi pasar dengan bentuk kerja sama bersifat ‘luwes’ dan berpihak pada keaslian Indonesia. Inovasi G2R Tetrapreneur pada Pasar Non-Kompetisi merupakan penciptaan hilirisasi produk untuk pasar terdidik asli Indonesia.
Terdidik nya pasar tak lepas dari peran lokal bersama pemangku kebijakan terkait. Silaturahim dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) DIY Syariah di Kantor BPD DIY, Jalan Tentara Pelajar, Yogyakarta merupakan salah satu bentuk perwujudan dari Memorandum of Understanding (MoU) yang terjalin antara Global Gotong Royong (G2R) Tetrapreneur dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DIY. MoU yang telah ditandatangani pada 15 November 2024 lalu oleh Prof. Dr. H. Edy Suandi Hamid, M.Ec selaku Ketua Umum Badan Pengurus Harian Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DI Yogyakarta dengan Rika Fatimah P.L., S.T., M.Sc., Ph.D. di Komplek Kepatihan Pemda DIY. Adapun isi dari MoU tersebut antara lain TETRA 1 (Produk dan Kelembagaan): Pengembangan/Pendidikan/Pelatihan dan Pendampingan Sumber Manusia dan Kelembagaan Ekonomi Berjamaah (Berbadan Hukum/Non Badan Hukum/Kemasyarakatan. Contoh: BUMDes, Koperasi, Komunitas, Karang Taruna, dll.); TETRA 2 (Organisasi/Kelembagaan Masyarakat/Media): Penguatan Jaringan Pasar Non-Kompetisi untuk Produk Unggulan (PU) dan Produk Gerakkan (PG) G2RT DIY dan/atau G2RT MES (binaan MES DIY); TETRA 3 (Industri): Pengadaan Akses Pasar Kompetisi untuk PU dan PG G2RT DIY dan/atau G2RT MES (binaan MES DIY); dan TETRA 4 (Pemerintah): Pengadaan Akses Pasar Kebijakan untuk PU dan PG G2RT DIY dan/atau G2RT MES (binaan MES DIY).
Silaturahmi ini merupakan kelanjutan audiensi Departemen Industri Halal (DIH) MES DIY ke BPD DIY Syariah pada 03 Februari 2025 lalu yang salah satu agendanya membahas tentang dukungan BPD DIY Syariah dalam mendukung sektor keuangan, bisnis halal, serta literasi masyarakat terhadap ekonomi berbasis syariah hingga ke isu-isu halal sekaligus upaya nyata dan strategis BPD DIY Syariah dalam memperkuat brand BPD DIY Syariah pada Ekonomi Syariah. Bertindak sebagai perwakilan G2RT MES DIY sekaligus Ketua Paguyuban G2RT DIY adalah Dalmugi. Paguyuban G2RT DIY merupakan sebuah organisasi kemasyarakatan yang aktif bergerak bersama pada bidang ekonomi, sosial, dan budaya khususnya ekonomi bergotong royong (Global Gotong Royong (G2R) Tetrapreneur) yang berlandaskan Pancasila. Selain itu, mewakili BPD DIY Syariah yaitu Arif Wijayanto selaku Pimpinan Unit Usaha Syariah. Hadir dalam diskusi tersebut Mardiana Irawaty selaku Ketua G2R Tetrapreneur Sumberrejo dan juga Direktur BUMDesa Remboko.
Diskusi tersebut membuahkan hasil positif dengan diterima-nya Produk Unggulan (PU) dari G2R Tetrapreneur untuk masuk ke dalam “Utama Mart”, merupakan toko yang dikelola oleh Koperasi milik BPD Syariah DIY dengan nama Koperasi Jasa Utama. Didampingi oleh Andriyanto Agus Susilo selaku Pimpinan Kelompok Pembiayaan Syariah, Dalmugi menitipkan beberapa Produk Unggulan G2R Tetrapreneur sebagai tanda terjalinnya kemitraan antara BPD DIY Syariah dengan G2R Tetrapreneur. Nantinya, produk-produk tersebut akan didistribusikan pada cabang Utama Mart lainnya yang tersebar di beberapa titik di DIY.
Terbukanya kemitraan dengan BPD DIY Syariah menempatkan BPD DIY Syariah dalam mitra Pasar Non-Kompetisi G2R Tetrapreneur sebagai persiapan hulu dari proses bisnis G2R Tetrapreneur. Menurut Rika Fatimah, dalam proses bisnis tidak hanya berfokus terhadap hilir-nya, namun hulu-nya juga harus diperhatikan dan dikuatkan. “Hilir itu mudah karena Pemeritah yang bergerak, namun hulu-nya ini harus dikuatkan dan diperhatikan karena berhubungan langsung dengan produsen, dalam hal ini adalah masyarakat.” tuturnya.