Oleh: Amirah Rosida Fawwas (XI-2), Inez Syawalytrie Favourita (Alumni)
SMA Negeri 1 Malang menggelar rangkaian acara istimewa untuk memperingati hari ulang tahun ke-75. Rangkaian berlangsung selama tiga hari, dimulai sejak 15 April 2025 dan puncaknya pada 17 April 2025. Melalui tagline sekaligus tema besar HUT tahun ini, “75 Tahun Platinum: Mengukir Sejarah, Meraih Prestasi, Menuju Masa Depan Gemilang” mengandung penuh visi, misi, dan jiwa visioner bahwa Mitreka Satata telah siap untuk menjadi pusat pendidikan yang gemilang di masa depan. Menilik dari masa lalu sekolah yang beralamatkan di Jalan Tugu ini merupakan salah satu sekolah terbaik di Kota Malang, sehingga momen ini diharapkan dapat menjadi peringatan penting dan bersejarah sekaligus refleksi panjang dari perjalanan sekolah yang telah mengukir banyak prestasi.
”Bedah buku dan Diaspora Mitreka Satata” di Aula Sabha menjadi acara pembuka pada Selasa (15/4). Acara ini menghadirkan dua tokoh inspiratif melalui sesi talkshow interaktif yakni Dr. Basuki Agus Priyana Putra, M.Pd., selaku Kepala Sekolah sekaligus penulis buku berjudul “Salah” serta Prima Harrison, S.S., M.Krim., sebagai alumni SMAN 1 Malang dan penulis antologi berjudul “Merajut Asa”. Acara yang dimoderatori oleh Ibu Junita Rahma Ariyani, S.Pd., disambut hangat oleh peserta dari kelas X hingga XI, serta beberapa tamu dari SMAN 4 Malang dan SMPN 24 Malang.
Selain itu, musikalisasi puisi oleh perwakilan MITSAVO membuka suasana yang penuh apresiasi akan sastra sebagai bentuk kepekaan literasi di lingkungan sekolah. Para narasumber membagikan tips menulis buku, mulai dari pentingnya niat, dukungan lingkungan, hingga mencari inspirasi dari jalan-jalan. Sebanyak 10 buku karya siswa dibagikan sebagai hadiah, menjadikan kegiatan ini bukan hanya inspiratif, tetapi juga interaktif dan penuh apresiasi.
Pada Rabu (16/4), acara dilanjutkan dengan ”Jalan Sehat” yang menempuh rute-rute ikonik Kota Malang. Suasana semakin semarak dengan bazar kuliner khas Nusantara oleh siswa kelas X dan XI yang juga menjadi bagian dari proyek P5. Pada hari yang sama, dilaksanakan donor darah yang diselenggarakan oleh Mr. Croz di Aula Tugu, sebagai bentuk kepedulian sosial. Selain itu, lomba Loka Nusantara juga diselenggarakan dan menjadi ajang untuk menguji wawasan siswa tentang daerah-daerah di Indonesia. Perlombaan dimenangkan oleh Tim 3, sementara Tim 1 menjadi runner up. Seru sekali!
Puncak peringatan HUT berlangsung pada 17 April 2025. Diawali dengan apel pagi dan tari tradisional dari ekstrakurikuler Sentareksa sebagai pembuka. Acara dilanjutkan dengan grand final Putra-Putri Mitreka Satata tahun 2025, serta penampilan band dari kelas X dan XI seperti Melodia De Harmonie, Svara Mandala, dan XORE. Dalam puncak perayaan ini juga diadakan bazar PKWU kelas X sebagai bagian dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang menghadirkan kreativitas dalam bentuk merchandise buatan siswa, mulai dari kaos hingga gantungan kunci. Selain itu, terdapat stand bazar Mitreka Baca, ekstrakurikuler perpustakaan dan literasi, yang menjual 20 karya kelas X dan XI serta 4 karya pribadi dari peserta didik dan guru SMAN 1 Malang. Kegiatan bazar buku ini sebagai bentuk apresiasi yang maksimal atas karya literasi dan wujud kemandirian kreativitas di lingkungan sekolah.
Sementara itu, di Aula Tugu, berlangsung momen bersejarah: Launching Grand Design SMAN 1 Malang. Momen ini menjadi simbol tekad sekolah menatap masa depan dengan visi besar dan luar biasa. Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting seperti ketua komite sekolah, seluruh kepala SMA se-Kota Malang, Ketua MKKS SMAN Malang, purnabakti SMAN 1 Malang, purnabakti GTK SMAN 1 Malang, serta sponsor dan pendukung acara. Dalam wawancara, kepala SMAN 1 Malang menjelaskan tiga alasan utama yang melatarbelakangi grand design ini adalah adanya keterbatasan lahan, peserta didik yang terus bertambah, dan adanya beberapa cagar budaya harus dilestarikan.
Chalid Pamungkas, selaku arsitek menyatakan bahwa ia yang mencetuskan ide awal setelah mendengarkan permintaan klien, kemudian mengembangkannya bersama tim, dan dibutuhkan waktu sekitar tiga bulan dalam pembuatan desain. Sang arsitek juga telah melakukan pertimbangan dengan matang sehingga bangunan setinggi enam lantai dan satu lantai rooftop diperkirakan mampu mengakomodasi peserta didik selama 20-35 tahun ke depan. Akan ada beberapa perubahan seperti penambahan fasilitas dan ruangan baru, serta perluasan ruangan lama, salah satunya, Aula Sabha agar peserta didik dan pengajar lebih nyaman dalam kegiatan olahraga indoor. “Saya sebagai alumni juga pernah merasakan (ruang olahraga indoor yang kurang nyaman). Ketika itu olahraga indoor di Aula Tugu yang harus bergantian dengan sekolah lain (SMAN 3 dan SMAN 4 Malang). Jadi, (Aula) Sabha ceiling-nya akan lebih tinggi, berbeda dengan yang lain,” ujar Chalid Pamungkas.