Yogyakarta, Kansnews.com – Jum’at, 20 Desember 2024 bertempat di Ballroom Grand Rohan Yogyakarta, telah dilaksanakan Seminar Nasional Prospek Bisnis Halal yang diselenggarakan oleh Program Studi Minat Studi S2 Ekonomi Islam Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM). Seminar Nasional yang bertemakan “Melesatkan Rejeki Penjualan Produk Bersertifikat Halal” ini bertujuan untuk mengenal lebih dalam antara hubungan sertifikasi Halal dengan produktivitas ekonomi. Peserta yang hadir dalam Seminar Nasional tersebut tidak hanya dari para akademisi, namun juga masyarakat umum, pemerhati produk halal, dan para pelaku usaha.

Hadir sebagai narasumber Seminar Halal adalah para pakar dibidangnya antara lain Akhmad Akbar Susamto, SE., M.Phil., Ph.D. selaku Dosen S3 Perekonomian Islam dan Industri Halal, Sekolah Pascasarjana UGM dengan paparannya yang berjudul “Mengubah Tantangan Sertifikasi Halal menjadi Peluang”, Ir. H. Nanung Danar Dono, S.Pt., MP., Ph.D., IPM., ASEAN Eng. selaku Dosen Program Studi Doktor Ilmu Peternakan UGM sekaligus Wakil Ketua Halal Centre UGM yang menyampaikan materi berjudul “Tips Peningkatan Omset Penjualan Melalui Sertifikasi Halal ResmI”, Dr. Duddy Roesmara Donna, SE., M.Si selaku Dosen S2 Ekonomi Islam, Sekolah Pascasarjana UGM yang menyampaikan paparannya dengan judul “Dampak Sertifikasi Halal UMKM Produsen Makanan dan Minuman Anggota Desa Preneur Model K45pak (Umkm Skala Mikro)”, Khamidinal, M.Si. perwakilan dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM) DIY yang menyampaikan tentang “Prosedur Pendaftaran Sertifikasi Halal Resmi Pemerintah”, dan Rika Fatimah PL, S.T., M.Sc., Ph.D selaku Founder, Tenaga Ahli, dan Konseptor Global Gotong Royong (G2R) Tetrapreneur yang juga merupakan dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM sekaligus Executive Chairperson World Halal Trade Industry and Alliances (WHITA) Dagang Nusantara yang menyampaikan paparan berjudul “Visionernya Rezeki: Hikmah Penciptaan Pasar Ikonik G2r Tetrapreneur Pada Produk Bersertifikasi Halal.”



Rika Fatimah membuka paparannya yang berjudul Visionernya Rezeki: Hikmah Penciptaan Pasar Ikonik G2R Tetrapreneur Pada Produk Bersertifikasi Halal dengan menjelaskan pentingnya seseorang memiliki visi yang kuat, karena orang yang memiliki visi yang kuat karena arti dari visioner adalah kemampuan untuk menciptakan dan mengartikulasikan sebuah visi yang realistis, kredibel, dan mendorong para pengikutnya untuk tumbuh dan berkembang menuju masa depan. Masa depan yang dimaksud bukan hanya satu tahun atau dua tahun ke depan, namun beyond atau untuk anak cucu kita. Rika Fatimah juga menekankan pentingnya sikap takwa dan takzim kepada Allah SAW, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam berwirausaha. Sikap takzim akan mengajarkan seseorang untuk selalu bersyukur atas rezeki yang diberikan oleh Sang Pencipta, karena bentuk rezeki tidak hanya terbatas pada finansial, namun juga dapat berbentuk kelapangan dan kemudahan dalam berkehidupan.

Kehidupan masyarakat, khususnya bagi umat muslim, tidak terlepas dari penggunaan produk dan jasa sebagai penunjang kehidupan. Sebagai umat muslim, dengan adanya logo Halal pada sebuah produk, maupun sertifikat Halal pada sebuah jasa memberikan jaminan (assurance) bahwa produk dan/atau jasa tersebut diproduksi maupun dijalankan sesuai dengan syariat Islam.

Sejalan dengan kebutuhan masyarakat dalam pemenuhan produk dan/atau jasa yang sesuai dengan syariat Islam, Global Gotong Royong (G2R) Tetrapreneur sebagai salah satu model ekonomi yang berasaskan Pancasila memiliki konsep ketentuan rezeki diatur sesuai dengan ikhtiar yang diupayakan secara utuh dan komprehensif baik secara individu hingga kelembagaan dengan mengamalkan asas – asas Syariah dalam berbisnis dan berwirausaha. G2R Tetrapreneur memiliki 5 STRATEGI FUTURISTIK (FUTURISTIC) G2R TETRAPRENEUR sebagai salah satu inovasi pasar yang tidak hanya melibatkan wirausaha sebagai pelaku, namun juga ekosistem sekitar sebagai unsur pendukung dan penggerak. Strategi tersebut meliputi ICONIC yaitu kepemilikan produk dengan kualitas pembeda yang tidak mudah secara instan untuk di tiru; INTELECTUAL COMMERCIALIZATION yaitu menaikkan komersialisasi berbasis intelektual; AWAKENING INDONESIAN ASSET yaitu mengayakan (enrich) aset bergotong royongnya Indonesia; UNITY yaitu dampak strategis yang menyatukan; dan HUMANIST SUSTAINABILITY yaitu berkekuatan kemanusiaan yang berkelanjutan (alam).



5 Strategi Futuristik (Futuristic) G2R Tetrapreneur ini membentuk sebuah pasar yang mendukung para wirausahawan untuk dapat berproses dan berkelanjutan sesuai dengan kemampuannya . “Pasar merupakan sebuah ekosistem, bukan hanya penjualan,” tutur Rika Fatimah. Pasar sendiri merupakan suatu komposisi sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial atau infrastruktur dimana pihak-pihak terlibat dalam pertukaran, sehingga bukan hanya sebatas transaksi antara penjual dan pembeli. Dukungan ekosistem yang sesuai dengan kondisi para wirausahawan akan menciptakan produk-produk ikonis yang menjadi kebanggan suatu wilayah dengan kemanfaatan jangka panjang. Proses menuju kemanfaatan yang berjangka panjang tersebut harus dilakukan dengan keteguhan dan visioner yang tinggi karena dapat berlangsung dalam waktu tahunan hingga belasan tahun. Proses keberlanjutan yang dilakukan secara alami dan tidak instant ini akan membentuk suatu produk yang memiliki ciri khas tersendiri (signature).

Rika Fatimah menambahkan bahwa proses tersebut tentunya tidak lepas dari peran Pemerintah sebagai key actor terpenting mengingat hampir semua kebijakan pasar ditentukan oleh Pemerintah. Peran aktif Pemerintah dalam menjamin keberlangsungan ekosistem atau pasar yang sehat bagi para pelaku usaha bermodal kecil akan memberikan jaminan ketenangan dan rasa percaya diri yang tinggi dalam proses berbisnis. Inovasi 3 Pasar G2R Tetrapreneur yang dapat dijadikan sebagai rujukan yaitu Akses Pasar Non Kompetisi (TETRA 2), Akses Pasar Kompetisi (TETRA 3), dan Akses Pasar Kebijakan (TETRA 4). Akses Pasar Non Kompetisi (TETRA 2) merupakan pembentukan mitra atau penciptaan pasar non-kompetisi sebagai strategi rantai bisnis dan proyeksi pasar dengan bentuk kerja sama bersifat ‘luwes’ dan mengusung keaslian Indonesia; sedangkan Akses Pasar Kompetisi (TETRA 3) merupakan penciptaan pasar kompetisi (competition-based product) berdasarkan best practice korporasi profesional dan industri; selanjutnya Akses Pasar Kebijakan (TETRA 4) berfokus pada kebijakan yang berpihak dan perluasan pasar global sebagai ikon melalui peran pemerintah membuat kebijakan terencana (by design) mendukung perluasan pasar.

G2R Tetrapreneur sebagai salah satu model ekonomi karya anak bangsa saat ini dalam ikhtiar sebagai salah satu Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk model pemberdayaan melalui Komite Teknis (KT) 03-13 Manajemen Ekonomi Kolaboratif atau SNI G2R Tetrapreneur. Sudah saatnya Indonesia merujuk kepada model ekonomi yang cocok untuk bangsa Indonesia, yang berpihak kepada keadilan dan berkearifan lokal serta menjadi inspirasi ekonomi global. Sebuah model yang mampu untuk menciptakan ekosistem berkeadilan sesuai dengan tahapan berwirausaha dan berbisnis masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia.

Advertisement

Tinggalkan Komentar