Wawancara Khusus Yani Saptohoedojo

Redaksi Kansnews.com juga sempat mewawancarai Yani Saptohoedojo, istri mendiang Saptohoedojo di sela acara peluncuran buku ‘’100 Tahun Saptohoedojo’’ pada Selasa (20/05) lalu di Art Gallery Saptohoedojo, Yogyakarta. Silakan menyimak resume wawancara tersebut di bawah ini.

Yogyakarta, Kansnews.com – ‘’Saya dan kita semua berharap semua legacy, peran, jasa dan karya-karya Saptohoedojo sebagai seniman dan budayawan dapat ditindaklanjuti oleh para generasi penerus. Terutama para siswa didik di sekolah-sekolah,’’ kata Yani Saptohoedojo.

‘’Nama Saptohoedojo harus tetap abadi, dan karya-karyanya tetap kita pelihara dan dilestarikan dengan baik,’’ tambahnya.

Yani Saptohoedojo juga berharap dapat dimulai lagi program pengenalan karya-karya Saptohoedojo kepada siswa didik di sekolah.

‘’Kita harus mulai lagi pembinaan dan pengenalan seni budaya terutama warisan karya dari Saptohoedojo kepada anak-anak didik di sekolah, dengan program kunjungan ke gallery Saptohoedojo ini,’’ kenang Yani.

Catatan redaksi, progam pengenalan dan kunjungan para siswa didik sekolah ke gallery Saptohoedojo memang sempat dilaksanakan terakhir pada Februari 2024 lalu. Ketika itu, beberapa siswa didik diberikan kesempatan berkunjung dan mengadakan dialog dengan Yani Saptohoedojo, bahkan diakhiri dengan kegiatan meluksi sketsa wajah Yani Saptohoedojo oleh siswa didik.

Perihal rencana membangun museum Saptohoedojo, seperti ide yang berkembang pada dialog bedah buku ‘’100 tahun Saptohoedojo’’, Yani Saptohoedojo menggarisbawahi hal tersebut.

‘’Kita menghargai dan mendorong agar ide museum Saptohoedjo itu terwujud. Pendirian museum itu bisa dipermudah, karena gallery ini sendiri sudah seperti museum. Semua karya Saptohoedojo ada di sini dan tidak akan dijual,’’ tuturnya lagi.

‘’Kami berharap juga bahwa gallery ini harus tetap hidup dan dilestarikan sampai kapanpun,’’ tutup Yani mengakhiri wawancara.(p17)



Advertisement

Tinggalkan Komentar