Yogyakarta, Kansnews.com – Sebagai bagian dari edisi ke-4 Program inkubasi Prancis-Indonesia “PINTU”, delegasi yang terdiri dari 20 desainer dan profesional Prancis dari pelaku sektor mode akan tiba di Yogyakarta pada hari Jumat, 25 Juli untuk program pertemuan profesional, kunjungan lokakarya, dan kunjungan budaya.

Pada tanggal 25 Juli, delegasi akan mengunjungi Batik Apip, HS Silver, Tenun Lurik “Kurnia”, Lawe Indonesia, Batik Winotosastoro, Omah Budoyo dan Museum Sonobudoyo untuk mengetahui kekayaan adat istiadat dan budaya Jawa. Seusai melakukan berbagai kunjungan, delegasi Prancis akan bertemu dengan para profesional mode dari Yogyakarta pada acara jejaring dan jamuan ramah tamah di IFI Yogyakarta (Jalan Sagan No. 3). Turut hadir, mahasiswa program D4 Desain Mode Kriya Batik Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta yang akan memamerkan hasil kreasinya dalam peragaan busana. Malam tersebut akan dibuka oleh Vincent Degoul, Wakil Direktur Institut français Indonesia, dan oleh Ibu Thresia Mareta, pendiri Lakon Indonesia.

Diinisiasi pada tahun 2022, “PINTU” adalah program bilateral untuk mendukung kewirausahaan di bidang mode antara Prancis dan Indonesia.



Sejak didirikan, program ini telah mendukung lebih dari 100 profesional dan kreator muda di kedua negara dan mendukung proyek-proyek kreasi bersama. Program ini didukung oleh konsorsium yang menyatukan mitra publik dan swasta dari kedua negara: Kedutaan Besar Prancis – Institut français Indonesia, Jakarta Fashion Festival (JF3), Lakon Indonesia, Institut français Paris, Sekolah Duperré, Wsn-Première Classe, dan dengan dukungan dari pemerintah kota Jakarta dan kementerian Indonesia.

Untuk edisi ke-4 ini, yang diselenggarakan dari tanggal 21 hingga 31 Juli, delegasi yang terdiri dari 20 desainer dan profesional Prancis dari pelaku sektor mode akan berpartisipasi dalam program intensif di Jakarta, Solo, dan Yogyakarta, yang menggabungkan pertemuan profesional, konferensi, kunjungan lokakarya, peragaan busana, dan bimbingan dengan talenta Indonesia yang akan mempresentasikan koleksi mereka di Paris Oktober mendatang. Bagi François Dabin, Direktur IFI Yogyakarta, “Kunjungan delegasi ke Yogyakarta merupakan kesempatan yang luar biasa untuk memperkenalkan kekayaan adat istiadat dan budaya Jawa kepada para perancang busana Prancis, yang dapat menjadi inspirasi bagi mereka, dan untuk mengembangkan kolaborasi di masa mendatang antara pelaku industri mode Indonesia dan Prancis.” (p17)

Advertisement

Tinggalkan Komentar