Oleh : Redaksi KansNews.com
Sepanjang dua pekan ini, Amerika Serikat (USA) diguncang aksi unjuk rasa para mahasiswanya. Kampus-kampus besar dan bergengsi seperti University of Michigan, University of California (UCLA), University of New York, Yale University dan sekira 40 kampus lain di seluruh negeri, melakukan demonstrasi menentang sikap negaranya yang mendukung total Israel.
Mahasiswa menilai, sikap Joe Biden yang mensuplai pasukan, aneka persenjataan berat dan dukungan dana tak terbatas kepada Israel yang melakukan genosida di Gaza, sangat bertentangan dengan prinsip hak asasi manusia dan demokrasi sebagai salah satu landasan berdirinya negara USA.
Mahasiswa juga menuntut agar USA melakukan divestasi terhadap perusahaan-perusahaan yang menarik keuntungan dari agresi biadab Israel ke Gaza, Palestina.
Menjadi ramai, ketika polisi dan pasukan garda nasional USA kemudian bertindak represif kepada mahasiwa yang berunjuk rasa dengan menangkapi dan membubarkan kemah-kemah peserta aksi di kampus-kampus. Lebih dari 1.000 orang ditangkap dan puluhan luka-luka akibat aksi brutal polisi. Para akademisi termasuk profesor kampus yang seharusnya dihormati, tak luput dari penangkapan. Bahkan ada yang dianiaya hingga mengalami patah tangan dan tulang rusuk.
Sebagai anak bangsa yang setia dengan ajaran Bung Karno untuk tetap menolak negara Israel berdiri sebelum kemerdekaan total bangsa Palestina diberikan, kita patut menyatakan salut dengan keberanian sikap para mahasiswa di Amerika. Kredo pada Pembukaan UUD 1945 yang menyebutkan ‘’Kemerdekaan adalah Hak Segala Bangsa’’, menjadi kunci dari sikap penolakan terhadap kesewenang-wenangan Israel.
Keyakinan para mahasiwa di USA juga patut dipuji, bahwa aneksasi biadab Israel atas Gaza, Palestina adalah kecelakaan sejarah yang tidak dapat diterima. Sikap bangsa Indonesia saat ini juga sudah jelas. Ditunjukkan pada beberapa kali aksi besar di Jakarta, Yogyakarta dan kota-kota lain yang mengecam zionis Israel dan mendukung penuh kemerdekaan Palestina.
Oleh karenanya dukungan atas aksi boikot masyarakat Indonesia dan seluruh dunia terhadap produk-produk Zionist Israel, harus dilanjutkan. Israel hanya mampu dikalahkan jika negara-negara Arab dan seluruh dunia yang mendukung Palestina merdeka sepakat kompak memboikot ekonomi negara Zionis tersebut. Meskipun Joe Biden USA akan membackup dengan kucuran dana tiada henti. Namun ancaman kebangkrutan ekonomi USA gara-gara dukungan total kepada Ukraina dan Israel mau tidak mau harus mereka pikirkan.
Tinggal lagi sikap para pemimpin Indonesia. Menlu Retno agaknya cukup punya ketegasan sikap terhadap persoalan Palestina. Kita berharap presiden terpilih Prabowo juga mempunyai ketegasan sikap yang sama bahkan lebih, terhadap kekurangajaran Israel di Gaza. (p17)