Reportase : Red.
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (KemendesaPDTT) menganugerahi Piagam Penghargaan Inovasi G2R Tetrapreneur di Kawasan Transmigrasi (G2RT – KT). Penyerahan penghargaan tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen G2R Tetrapreneur sebagai perwujudan Standar Nasional Indonesia (SNI) termasuk kewirausahaan UMKM yang bergotong royong di Kawasan Transmigrasidan Desa.
Pada era yang serba digital, produk UMKM semakin membanjiri pasar baik domestik maupun internasional. Adanya pasar bebas, membuka pintu persaingan pasar global yang semakin luas. UMKM lokal tidak hanya bersaing sesama UMKM, namun di waktu yang bersamaan harus bersaing dengan produk nasional bahkan global. Kawasan Transmigrasi sendiri merupakan kawasan yang sangat rentan sebagai pintu gerbang aktivitas ekonomi dan masuknya produk impor.
Melansir data Kementerian Koperasi dan UKM, Indonesia memiliki 65,5 juta UMKM yang memberikan kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) sebanyak 61% (dari rilis ekon.go.id). Pada beberapa tahun terakhir, UMKM mengalami pasang surut yang signifikan, mengingat pandemi Covid-19 yang berlangsung selama kurun waktu 3 tahun. Banyak UMKM yang mengalami penurunan omzet hingga berakhir pailit dan gulung tikar.
Berkaca dari hal tersebut, pada 2023, Sekretariat G2R Tetrapreneur bersama Direktorat Jendral Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (Ditjen PPKTrans) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) melakukan audiensi pada Direktorat Pengembangan Standar Infrastruktur, Penilaian Kesesuaian, Personal dan Ekonomi Kreatif (PSIPPE) Badan Standardisasi Nasional (BSN). Audiensi tersebut merupakan langkah awal perumusan G2R Tetrapreneur sebagai Standar Nasional Indonesia (SNI) yang merupakan standar produk asli Indonesia yang berasaskan gotong royong. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pengoptimalisasian pembentukan standar tersendiri untuk pelaku usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Adapun inti dari SNI G2RT yaitu menjadikan G2RT sebagai standar nasional wirausaha asli Indonesia sekaligus menjadi single entity iconic global.
Kegiatan audiensi ini merupakan bagian dari rangkaian pelaksanaan program Matching Fund Kedaireka 2023 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) bersama dengan Universitas Gadjah Mada dan Pemerintah Kabupaten Muna. Rika Fatimah P.L., S.T., M.Sc., Ph.D. selaku ketua pengusul bersama tim peneliti yaitu Prof. Dr. Suratman Worosuprojo (Ketua KLMB Fakultas Geografi UGM), M.Sc., Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc. (Fakultas Teknologi Pertanian UGM), Prof. Dr. apt. Mustofa, M.Kes. (Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat UGM), Dr. sc.tech. Adhy Kurniawan, S.T. (Departemen Teknis Sipil Sekolah Vokasi UGM), dan Dr. Ir. Priyanto Triwitono, MP. (Fakultas Teknologi Pertanian UGM) melalui program pendanaan kompetitif untuk G2R Tetrapreneur Kawasan Transmigrasi dengan skema pendanaan B1 yaitu Kemitraan dalam Pemberdayaan Masyarakat atau Efisiensi Tatakelola Pemerintah – Penyelesaian Persoalan yang ada di masyarakat.
Sedangkan Person in-Charge mitra utama pada program Matching Fund Kedaireka 2023 adalah Dr. R. Bambang Widyatmiko, S.Si., M.T. selaku Direktur Perencanaan Perwujudan Kawasan Transmigrasi Ditjen PKKTrans Kemendesa PDTT.
Turut membersamai mitra yaitu Badan Standarisasi Nasional (BSN) Sulawesi Selatan dengan Ahmad Hawari Assufi, S.Si dan Yan Hardi Dwi Putra, Ir. Azmat Karim, ST., MM., IPM dari Halal Centre Cendekia Muslim, Wa Ode Nur Ardayanti, S.Pt., M.M selaku Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dan Vic Farah, S.E. selaku Manager Hotel Nes Inn, KabupatenMuna. Selain kelembagaan dan kedinasan, mitra universitas lokal juga turut mendukung kegiatan tersebut antara lain Dr. Nasruddin, S.Pd., M.Si. dari Fakultas Keguran dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo, La Ode Ichlas Syahrullah Yunus, S.T., M.T. dari Fakultas Teknik Universitas Sembilan belas November, dan Agusriyadin, S.Si., M.Sc. dari Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sembilan belas November.
Audiensi dihadiri oleh Dr. R. Bambang Widyatmiko, S.Si., M.T. (Direktur Perencanaan Perwujudan Kawasan Transmigrasi Ditjen PKKTrans Kemendesa PDTT) beserta jajaran staf; Ir. Rr. Aisyah Gamawati, M.M (Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Utama Kemendesa PDTT); Konseptor dan Tenaga Ahli G2R Tetrapreneur, Rika Fatimah P.L., S.T., M.Sc., Ph.D. dan juga Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada; Nur Hidayati, S.Si (Direktur Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN); Tim Direktorat Pengembangan Ekspor Produk Primer; Tim Deputi Bidang Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi; dan Staf di Lingkungan Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi.
Rika Fatimah P.L., S.T., M.Sc., Ph.D. Konseptor dan Tenaga Ahli G2R Tetrapreneur, pada saat paparan audiensi BSN menyampaikan bahwa G2R Tetrapreneur merupakan model inovasi gotong royong gerakan wirausaha berkelanjutan berkemampuan untuk penciptaan kemandirian dan kewibawaan asli Indonesia menuju produk ikonik global. Gerakkan G2RT ini diawali pada 2018 sebagai program inovasi perdana pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui fasilitasi Dana Keistimewaan (Danais) DIY. Harapannya, dengan konsistensi dan visioner, G2R Tetrapreneur ini dapat dikelola oleh pusat dan menjadi salah satu standardisasi produk pergerakan wirausaha asli Indonesia dengan proses bisnis berlandaskan Ekonomi Pancasila.
Standar mutu mutlak menjadi suatu hal yang penting bagi pasar domestik maupun mancanegara. Ke depannya, G2R Tetrapreneur yang menjadi bagian dari standar mutu nasional mampu untuk mendorong ekonomi desa dan UMKM yang berbasis kearifan lokal.
Menurut Rika Fatimah P.L., Indonesia sudah mempunyai satu ruh ekonomi yakni Ekonomi Pancasila, yang merupakan pandangan utama bisnis tidak hanya melulu berfokus kepada keuntungan semata, karena juga bisnis masyarakat Indonesia 99,99 % adalah UMKM, yang modal utama sejatinya adalah “himself.”. Selama ini, pelaku UMKM dipaksa untuk mengikuti standar skala industri besar yang mana tidak semua UMKM dapat mengikuti standar tersebut. Kecuali suatu saat nanti ketika SNI G2RT menjadi matang, masingmasing kelembagaan G2RT dapat berskala industri. Jika UMKM terus menerus dibiarkan pada kondisi bersaing di pasar bebas tanpa adanya policy yang melindungi, maka yang akan menang itu-itu saja atau yang 1% itu.
Konsep G2RT sendiri tidak ada “Departemen” melainkan “Fungsi” yang menjadi core atau inti etos kerja Unit G2RT. Ketiadaan hierarkhi dibuat sebagai salah satu bentuk upaya meminimalisir dominasi pihak-pihak tertentu. Salah satu keunikan G2R Tetrapreneur adalah adanya penciptaan ekosistem khas pasar Indonesia yang menghadirkan inovasi yang menjaga keberlangsungan produksi lokal tanpa memaksa sehingga menghilangkan keunikan jati dirinya. Adanya G2R Tetrapreneur, berinovasi mendidik pasar untuk pembelian produk lokal. Mendidik pasar dalam artian meluaskan pemahaman produk lokal memiliki standar, kapasitas produksi, dan kualitas berbeda dengan industri bermodal besar juga mendorong perubahan pola pikir dari berjualan menjadi berbisnis berkelanjutan secara gotong royong.
Harapannya, SNI G2RT adalah salah satu ujung tombak strategis untuk percepatan sistem ekonomi nasional Indonesia berpihak pada UMKM atau yang 99,99% dengan ideal utama satu sistem ekonomi yang berkeadilan dan sejahtera bagi para pelakunya. SNI G2RT ini nantinya akan diterapkan di desa-desa di Indonesia dengan pendekatan model inovasi.
Proses perumusan SNI G2RT masih terus disiapkan melalui proses meeting dan pembentukan Komite Teknis yang harapannya dalam jangka waktu 1 tahun dapat menghasilkan suatu rumusan baku SNI G2RT. Hingga saat ini, G2RT telah diterapkan di 25-30 kalurahan di DIY dan berkembang di berbagai wilayah dengan ikoniknya desain G2R Tetrapreneur nya yaitu Kalurahan Bejiharjo, Putat, Giring, Kemadang, dan Banaran di Kabupaten Gunungkidul, Kalurahan Pagerharjo, Banjarharjo, Sendangsari, Salamrejo, Karangwuni, Kalirejo, dan Srikayangan di Kabupaten Kulon Progo, Kalurahan Wukirsari, Girirejo, Sabdodadi, Panggungharjo, Trimurti, Dlingo, dan Selopamioro di Kabupaten Bantul, Kalurahan Bangunkerto, Sendangmulyo, Wedomartani, Margodadi, Donoharjo, dan Sumberrejo di Kabupaten Sleman, serta Patehan, Warungboto, dan Cokrodiningratan di Kota Yogyakarta. Kontribusi lainnya adalah pembukaan pasar kebijakan pada akses global untuk produk-produk G2RT Indonesia di beberapa negara bekerjasama dengan KBRI dan ITCP setempat yaitu Kairo, Jeddah, Abu Dhabi & Dubai.
Pada tahun selanjutnya hingga 2024, G2RT – KT terus berinovasi dalam penciptaan kebaruan transmigrasi sebagai ikon dunia yang memberikan keaslian bergeraknya ekonomi masyarakat luas yang bukan hanya berpusat pada pulau Jawa namun pada berbagai wilayah di Indonesia.
Perkembangan G2R Tetrapreneur pula termasuk sebagaipelopor G2RT DIY, G2RT pada Kawasan Dagang Aetropolis (G2RT – KDA) Kota Tangerang, G2RT Muhammadiyah (G2RT – MU), G2RT Kebumen, G2RT Aceh Jaya, G2RT Mandiri Jawa Timur, G2RT Kebumen, dan G2RT UMKM bersama produk gerakannya.
Penyerahan Piagam Penghargaan dan Lencana Satya Transmigrasi kepada Founder, Konseptor, dan Tenaga Ahli Global Gotong Royong (G2R) Tetrapreneur yang juga merupakan Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM), Rika Fatimah P.L., ST, M.Sc., Ph.D sebagai Inisiator G2R Tetrapreneur di Kawasan Transmigrasi dilakukan pada tanggal 6 Mei 2024, bertempat di Ballroom Hotel Four Points by Sheraton Makassar, Sulawesi Selatan, pada Rapat Koordinasi Transmigrasi 2024 dengan tema “Penuntasan Sasaran Program RPJMN 2020 – 2024”.
Acara Rapat Koordinasi dibuka oleh Mentri Desa, Pembangunan Desa Tertinggal, dan Transmigrasi, Dr. (HC) Drs. A. Halim Iskandar, M.Pd. Pada acara tersebut juga dilakukan penyerahan Selain Rika Fatimah P.L., beberapa akademisi UGM juga menerima penghargaan tersebut antara lain Prof. Dr. Suratman, M.Sc. (Ketua Klinik Mitigasi Bencana Fakultas Geografi) selaku Inisiator Transmigrasi Modern Transpolitan; Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc. (Dekan Fakultas Geografi) dalam Peran Aktif Mendukung Pembangunan Kawasan Transmigrasi; Dr. dr. Rustamadji, M.Kes (Direktur Pengabdian Kepada Masyarakat) selaku Motivator Pemberdayaan kepada Masyarakat Kawasan Transmigrasi Melalui Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik Transmigrasi.