Oleh : Hendrajit
Sekarang ini orang seperti disihir untuk menebak-nebak apakah akan meletus perang dunia III atau tidak. Sehingga akibat tersihir dan kena ”sirep” dengan pertanyaan itu, tanpa sadar kita mengabaikan pemetaan kondisi yang berlangsung sekarang. Apalagi membaca masalah.
Meski tidak akan perang dunia III. Kondisi sekarang harus kita petakan sebagai DUNIA KETIDAKTERATURAN atau Disruption. Nah justru dunia ketidakteraturan inilah yang harus diantisipasi arah perkembangannya. Dan dibaca masalah-masalah krusial yang lahir dari rahim Dunia Ketidakteraturan.
Disruption akan menciptakan kondisi di mana aktor-aktor lama yang selama ini mendominasi dan merasa jagoan, tiba-tiba dipaksa keadaan untuk mengocok kartu ulang. Atau dipaksa nego ulang untuk membuat aturan main baru.
Istilah ”Creative Destruction”, penghancuran kreatif, juga lahir diilhami Disruption itu. Berarti Dunia Ketidakteraturan sangat kondusif melahirkan kreativitas dan inovasi di pelbagai bidang. Politik, hukum, ekonomi, perdagangan, industri, pertanian, sosial-budaya, bahkan juga militer.
Mengapa Dunia Ketidakteraturan mengilhami kreativitas dan inovasi yang berakibat kekuatan-kekuatan lama terpaksa setuju nego ulang membuat aturan main baru?
Lantaran pesatnya perkembangan teknologi digital, bukan saja menciptakan keterbukaan, namun seturut itu pula, tercipta keterhubungan antar individu melewati batas geografis antar-negara. Melainkan juga keterhubungan dalam arus ide dan gagasan baru yang juga melampaui batas-batas negara.
Keterhubungan atau konektivitas yang ditopang pesatnya teknologi digital, menginspirasi munculnya gagasan-gagasan baru mengenai kolaborasi atau kerja sama kerja sama yang setara dan saling menguatkan satu sama lain, alih alih saling mendominasi atau kekuatan kekuatan yang kuat mengeksploitasi yang lemah.
Maka itu dalam jangka pendek cukup lakukan dua hal sederhana namun penting dan vital. Pertama, memetakan situasi dan kondisi. Kedua, membaca masalah.