Reportase : p17

‘’G2RT DIY harus terus berkelanjutan atau sustainable, dengan disertai perencanaan matang. Akan terus berkembang dan berkelanjutan, jika desain dan planningnya cukup siap untuk terus berkembang,’’ kata Danang Samsurizal,S.T.,, Kepala Bagian Rekayasa Sosial, Biro Bermas (Pemberdayaan Masyarakat) Pemda DIY dalam wawancara dengan Kansnews.com, di sela-sela acara Pembekalan G2RT Untuk Persiapan SNI G2RT, Senin (10/06/2024).

Danang Samsu juga menyatakan, dari pihak Biro Bermas Pemda DIY akan selalu mendukung upaya-upaya pemberdayaan masyarakat di desa-desa DIY.

‘’Sebagai sebuah gerakan sosial, G2RT memang harus mempunyai strategi jangka pendek dan menengah panjang, karena sifatnya bukan project yang sekali jadi. Untuk itu gerakan pemberdayaan sosial G2RT juga harus adaptif terhadap perkembangan domestik dan global, khususnya menyangkut perkembangan masyarakat pedesaan,’’ imbuhnya.

Ditanya optimisme Pemda DIY dalam hal perkembangan gerakan G2RT ke depan, Danang menyatakan Pemda DIY cukup optimis.

‘’Pemda DIY terutama Biro Bermas melihat dari sisi trajectory dan perkembangan, serta antusiasme para pelaku wirausaha di desa-desa G2RT cukup optimis dengan G2RT sampai sejauh ini,’’ papar Danang.

‘’Hanya memang tantangannya sebagai program di masyarakat agaknya harus diakui ada beberapa program yang mempunyai kemiripan, untuk itu harus ada kolaborasi, komunikasi dengan dinas-dinas yang lain, karena bisa jadi ada kegiatan dengan obyek yang sama,’’ ujar Danang yang belum lama menjabat sebagai Kabag Rekayasa Sosial Biro Bermas Pemda DIY.

Pada akhir wawancara Danang Samsu juga menyampaikan harapan agar adanya evaluasi model G2RT sebagai pijakan untuk kemajuan ke depan.

‘’Harus ada evaluasi untuk menemukan hal-hal yang sekiranya bisa diperbaiki dan dikembangkan lebih lanjut dari ke 4 Tetra dalam G2RT. Mekanisme dan metode evaluasi tentunya diserahkan kepada pihak ahli di perguruan tinggi, karena dari Pemda DIY sendiri cukup membackup. Diharapkan dengan adanya evaluasi, bisa menjadi bahan pijakan untuk bisa berkomunikasi dan bersinergi dengan stakeholder desa dan dinas-dinas lain dalam RPD (Rencana Pembangungan Desa),’’ tutup Danang mengakhiri wawancara.



Kans Jawara

Tinggalkan Komentar