Oleh: Hendrajit

Dalam diskusi mengupas serangan Israel ke Iran yang diselenggarakan oleh Aqsa Working Group (AWG) Selasa (17/06), muncul pertanyaan dari peserta, apakah ketegangan bersenjata Israel-Iran akan disusul meletusnya Perang Dunia Ketiga:?

Menurut amatan saya, meski perang dunia III belum meletus, bukan berarti peperangan belum terjadi. Peperangan sudah berlangsung. Yang belum meletus itu pertempurannya.

War is a strange alchemist. Peperangan adalah satu ahli kimia yang aneh. Barang sesuatu yang tak disangka sangka orang tiba tiba muncul keluar dari abu reruntuhan peperangan.

Tanpa kita duga dari perang dunia pertama muncul negara negara baru di timur tengah seperti Yordania-Irak(Transyordania) dan Arab Saudi berikut negara negara kecil lainnya seperti Kuwait, Qatar, Uni Emirat Arab dan Bahrain.

Tanpa diduga pada Perang Dunia kedua muncul dua adikuasa baru AS dan Rusia. Seraya munculnya negara negara merdeka di Asia dan Afrika. Tak disangka-sangka muncul Republik Rakyat Cina sebagai cikal bakal negara adikuasa baru pesaing AS.

Jadi, jangan menyoal bakal perang atau tidak. Tapi pahamilah war as a strange alchemist itu tadi. Pahami dan mengerti peperangan sebagai satu ahli kimia yang aneh. Yang sedang memproses tembaga jadi emas.

Karena itu, membaca tren global saat ini dan kodratnya konflik global saat ini, jauh lebih penting daripada tebak togel jadi nggak perang AS versus Cina. Bukannya harap-harap cemas apakah perang dunia ketiga akan meletus seturut meletusnya konflik bersenjata Israel dan Iran.

Memahami peperangan sebagai ahli kimia yang aneh, berarti kita siap mengantisipasi munculnya aktor-aktor baru yang tak terduga di dunia internasional. Baik aktor negara maupun aktor non-negara.

Membaca dan memahami tren global, membuat kita terasah sebagai penonton aktif. Jadilah penonton aktif seperti dalam teater lenong Betawi.

Advertisement

Tinggalkan Komentar