kau bawa senyum itu,
setelah usiamu rindu
ke kampung keabadian
yang lama tak memberi kabar
tatkala napas terakhirmu
berbincang sesaat ;
hanya tangisan menganaksungai
ke sejumlah kornea mata anak-anakmu, ibu
aku mencatat segala kerinduanku ketika cinta-Nya tertulis pada
sejumlah jarak yang melampaui jejak-jejak masa lalu
lalu,
kau kehilangan waktu
setelah ribuan malaikat mengelilingimu
membawa sekeping bayangan ke ruang keabadian itu
maka inilah melati
dan setangkai doa
bagi amal amalmu
di atas wajah kematian yang meninabobokkan ibu ke ranjang terakhirmu
Palembang
18 Maret 2025
Advertisement