Puisi Anto Narasoma

puluhan orang, mencoblos kamar pemilihan ketika mengunggulkan wajah-wajah politik
yang hanya pintar bicara

dalam pertempuran nasib di pesta demokrasi, rakyat dielu-elukan dalam baju-baju pesta masa depan yang bercahaya

puluhan orang,
mencoblos wajah desa
yang berbalur lumpur gorong-gorong ketika banjir kebohongan publik menyeruak selama dua periode

o, kebijakan itu hanya dipandang dari wajah-wajah ndeso yang kerap berkisah soal masa depan oligarki dan pebisnis berdasi

lalu,
dalam dua periode
di kursi jabatan yang menyilaukan mata, rakyat hilang pandang

sebab,
dari balik kamar kebijakan konstelasi politik yang berwajah ndeso, menghadirkan kata-kata kehilangan makna

haruskah wajah baru
menetapkan bentuk
kata-kata lincah dalam joget salsa yang menguras harapan rakyat?

4 Agustus 2025

Advertisement
Previous articleCerdas
Next articleDua Menteri Keuangan, Dua Wajah Negara

Tinggalkan Komentar