KANS News || Hujan deras disertai badai petir telah melanda Dubai, UEA pada Selasa, 17 April 2024. Hal ini disebabkan oleh curah hujan selama lebih dari 1 setengah tahun turun dalam kurun waktu beberapa jam dan membanjiri sebagian jalan raya utama hingga bandara internasional.
Dilansir dari apnews, hujan deras mulai turun sejak Senin malam dengan curah hujan sekitar 20 milimeter (0,79 inci). Hujan semakin deras pada hari Selasa pukul 9 pagi dan berlanjut sepanjang hari. Curah hujan lebih dari 142 milimeter (5,59) telah membasahi Dubai selama 24 jam.
Beberapa wilayah di UEA mencatat curah hujan lebih dari 80 milimeter selama 24 jam hingga pukul 08.00 pagi hari ini. Di Bandara Internasional Dubai, rata-rata curah hujan mencapai 94,7 milimeter (3,73 inci) sehingga merendam landasan bandara. Akibatnya, bandara tersebut harus menghentikan penerbangan, namun akan dibuka kembali secara bertahap.
Sepasang suami istri mengungkapkan situasi di bandara, di mana transportasi sangat terbatas dan banyak orang tidur di bandara atau stasiun.
“Anda tidak bisa mendapatkan taksi. Ada orang yang tidur di stasiun metro, dan ada orang yang tidur di bandara,” ujarnya.
Pusat perbelanjaan utama Dubai Mall dan Mall of the Emirates juga mengalami banjir, dengan air setinggi mata kaki. Salah satu stasiun Metro Dubai turut tergenang.
Selain itu, Petir sempat menyentuh ujung Burj Khalifa, gedung tertinggi di dunia. Insiden ini membuat aktivitas masyarakat lumpuh. Sekolah-sekolah di UEA sebagian besar ditutup dan pegawai pemerintah harus bekerja dari rumah.
Di Ras Al-Khaiman, Emirat paling Utara Dubai, seorang pria berusia 70 tahun dikabarkan meninggal dunia ketika kendaraannya tersapu air banjir.
Sementara itu, Hujan jarang terjadi di UEA, yang memiliki iklim gurun gersang, namun terjadi secara berkala selama bulan-bulan musim dingin. Banyak jalan dan daerah lain yang kekurangan drainase karena kurangnya curah hujan secara teratur, sehingga menyebabkan banjir.
Di negara Oman, di sebuah kesultanan yang terletak di tepi Timur Semenanjung Arab, setidaknya ada 18 oran gtewas akibat hujan lebat dalam beberapa terakhir. Pusat Meteorolgi Nasional pun mendesak warga agar mengambil tindakan pencegahan dan menjauh dari daerah banjir.