Kenang mendiang Fikri Thalib


Sajak Marlin Dinamikanto

dari atas kursi roda
tangan bergerak gesit
lindas kebengisan Orba
rejim yang sakit

kursi roda terus bergerak
dari kampus Pancasila ke Penggalang
musim perlawanan yang berserak
usir Soeharto yang tak kunjung hengkang

Fikri Thalib – nama itu tersimpan
di arsip Majelis Permusyawaratan Rakyat
tatkala mendiang gaungkan perlawanan
membela kaumnya yang melarat

kursi roda bukan semata kaki
melainkan jiwa yang menolak lumpuh
atau dilumpuhkan sikap basa-basi
pilar kepedulian yang rapuh

dari atas kursi roda Fikri bersaksi
banyak yayasan raup laba
sebarkan proposal kesana kemari
jualan duka nestapa dan rasa iba

kakinya memang rapuh
tapi jiwa terbuat dari besi
Fikri Thalib pantang bersimpuh
demi santunan dari sana sini

Fikri Thalib menolak tunduk
dari atas kursi roda
jiwanya tumbuh tanduk
tajam mengepal di kepala

bukan hanya kaumnya
Fikri Thalib juga hadir
dalam denyut perlawanan semesta
yang tidak tahu kapan berakhir

bersama Amir Husin Daulay dan kawan-kawan
Fikri Thalib bagian dari pendiri Yayasan Pijar
yang memantik api perlawanan
dari kecil hingga membesar

kanda Fikri, damailah di sana
sampaikan salamku ke Bang Amir
Nuku, Ocup Akar, Emil Ondo, Endi, Pak Tua
dan kawan-kawan yang sudah bersamamu
di sana – tempat kalian menunggu sorga

semoga

Pegangsaan, 21 November 2025

Advertisement
Previous articleRitual Membasuh Kaki
Next articleKami, Anak Merah Putih

Tinggalkan Komentar