Oleh : Habib Jansen Boediantono
Sebagai bentuk obyektvikasi nilai-nilai budaya dan kesadaran transenden manusia, Pancasila merupakan realitas sui generis yang harus diupayakan kembali pada bangsa Indonesia sebagai faktisitas yang mempengaruhi perilaku masyarakat serta pranata sosial, politik dan ekonomi. Oleh karena itu sistem bernegara harus dibangun melalui alur budaya dan sumber-sumber spritualitas yang melahirkan Pancasila agar sistem tersebut menjadi ruang yang mampu mengharmonisasikan masyarakat dan menumbuhkan kemandirian mereka.
Upaya sekelompok orang mencampuradukkan Pancasila dengan ideologi lain hanya membuat distorsi pada Pancasila itu sendiri. Kaum nihilis yang mengasong demokrasi sebagai dagangannya harus bertanggungjawab karena mengaburkan makna Pancasila sebagai filsafat bangsa dan dasar Indonesia merdeka. Lebih dari itu, mereka telah menjadi Malinkundang yang menjebak bangsa Indonesia dalam drainase kapitalis.
Hari ini kita menyaksikan dengan pedih bangsa yang kita cintai luluhlantak kedaulatannya dijajah demokrasi dan atas nama demokrasi pula bangsa ini tersungkur di bawah telapak kaki pemilik modal. Demokrasi memang alat kapitalisme yang paling efektif untuk menguasai negeri ini.