Kans Jawara

PUISI-PUISI AFRIZAL MALNA

0
Penyair, EsaisMuseum Bayangan Kipas Angin(aku ingin kita juga tahuseperti kipas angin di atas petaberjalan sendiri — malam di luar kameramengganti nama-nama)terkadang kita tinggal bersama...

PUISI-PUISI ALKHAIR ALJOHORE

0
Pengantar: Redaksi menerima kiriman puisi-puisi karya sastrawan Johor, Malaysia, melalui bapak Tabrani Yunis di Banda Aceh, bahwa ada penyair Malaysia berniat mengirim puisi-puisi karyanya. AlKhair...

PUISI-PUISI TABRANI YUNIS

1
Pengantar : Tabrani Yunis, Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar...

KABUT SINGGAHMATA

0
Karya : Fikar W.EdaKabut lembut Singgahmata,Tanjakan pertama ungu muda,Menutup ujung jalan,Kabut bagai gelembung kuah belanga,Tak ada gegas, resah, juga duka,Harum pohon basahMenyergap pori pori,Kaca...

PUISI-PUISI AFNAN MALAY

0
Pada Lidahmukuakui pada lidahmuluruh semua keluhkata-katamu tajam. takada lagi tepi luput tertikamdi lidahmu, tempatku tenggelampada lidahmu kuakuisebanyak kata terucap. takada lagi nyeri luput tertancapdi...

Kronika

0
Karya : Pril HusenoPada Sabtu, ia menuntut malam minggu yang panjang.Karena waktu yang lewat, tak didapatnya barang sekecup bunga meronaSampai pada Minggu, tak ditemui...

Langgam Harimau

0
Karya : Fariq AlfaruqiJangan kau alamatkan lagi sirih pinangbagi penjaga nadi air, untuk pengawal jantung anginpada pengasuh lambung tanah.Atau gelombang pitunanguntuk menziarahi kuntum rahasiawarna...

Introspeksi Diri, Kamu Itu Angkuh!

0
Karya : Jupresty Amelin AmanahBerdiam diri menunduk dalam sepimelacak bayang-bayang mimpi di langit yang abu, tetapi mengapa banyak sekali jalan buntu?Seperti burung terbang ke...

Sang Penakluk Alam

0
Oleh : Susan SandiasihDia datang membawa kabarDari langit penuh temaramTentang malam dan bintang-bintangCerita keramat sakti nan sakralApakah kebenaran telah datang?Bersamamu Sang Penakluk AlamDia genggam...

Sjahrir, di Sebuah Sel

0
—untuk Rudolf MrazekDari jendela selnya,(kita bayangkan ini Jakarta,Februari 1965, dan ruang itu lembap,dan jendela itu rabun),ia merasa siluet pohonmengubah diri jadi Des,anak yang berjalan...

Follow us

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Latest news