Aku terkesima menyimak keputusan Pengadilan Mahkamah Konstitusi
Memutus perselisihan
Pemilihan Presiden
Sengkarut penuh kontroversi
Tiga hakim dissenting
Dari delapan hakim Yang Mulia
Semua beraura alim
Piawai bertutur kata
Sangat nenawan hatiku
Ini pengadilan apa?
Gerutu temanku
Vonis Dewa Yama?
Yang memutus agar atman
Ke kawah mendidih api neraka
Atau menjemput atman
Ke sunia loka, surga
Atau memutar-mutar
Melayang-layang
Menjadi roh kera, buaya,
atau ular?
Dissenting versus non dissenting
Bahasa keren
Semua pihak mengaku benar
Bijaksana melempar tutur kata
Kebenaran dan keadilan
Aku bingung
Meski pembelajaran bagus
Bagaimana mengukur kebenaran
Dari angka-gemuk yang menang?
Dari pasal-pasal hukum?
Dari etika yang tak punya
pasal-pasal?
Bagaimana menentukan keadilan
Apakah seperti matahari dan bulan
Menyinari bumi tanpa pandang Gunung dan lembah
Laut dan darat
Atau seperti makan duren
Daging legit dilahap
Dan bijinya dilempar
Ke keranjang sampah
Wahai para penegak kebenaran
Agung nan Yang Mulia
Tolong ajarkan aku kebenaran
Apakah kebenaran angka-angka
Seperti ngitung gol sepak bola
Lima lawan tiga
Kebenaran sejati tak mendua
Tan hana dharma manggrua
Tidak ada kebenaran mendua
Kata ajaran leluhurku
Aku ditakdirkan sebagai manusia
Di negeri hikmah
Menang dalam kekalahan
Bangkit dalam keterpurukan
Semuanya hikmah
Karena itu emas
Di negeri hikmah
Aku pemetik hikmah
Hikmah bagai pencerahan
Bagai mata air jernih
Yang menghidupi
Bagai Sinar Dewa Surya
Hangat sumber energi
Depok, 24 April 2024
I Ketut Surajaya