Karya : Jupresty Amelin Amanah


Berdiam diri menunduk dalam sepi

melacak bayang-bayang mimpi di langit yang abu, tetapi mengapa banyak sekali jalan buntu?
Seperti burung terbang ke segala penjuru, dan tidak tahu arah yang dituju.

Diriku sedang melacak sesuatu yang baik

tetapi mengapa selalu ada jeratan yang aku terima?, membuat langkah kaki tertatih,
Seperti orang lumpuh yang baru belajar berjalan.

Mengapa aku gagal Tuhan?, Bukankah aku hebat dan aku kuat? Ahh…!.

Alih-alih menambal luka malah berselimut kaku di dalam kesombongan, tetapi sungguh tidak akan aku menyangkal
aku adalah orang yang mudah rapuh,

Seperti kayu lapuk yang terus diterjang cuaca.

Pasti akan kudapati kebaikan dalam kelam kabut

tetapi mengapa berulang kali terjun dalam tipuan yang sama?, Tertipu rayuan hati yang pedih dan sakit,

Seperti mengarungi samudera tanpa ujung.

Sesungguhnya aku sedang lupa pada Yang Kuasa, jalur hidup hanya kelabu tanpa tuntunan-Nya,
rasa ini mati dibalut angkuh hati,


Seperti gembok yang kehilangan kunci.


Aku tidak ingin sirna dalam berjuang

sama seperti badai yang merenggut segala halangan!, Akan ku rombak diri ini menjadi pribadi rendah hati, Dengan terus belajar dan introspeksi diri.


Ponorogo, 24 Mei 2024
Jupresty Amelin Amanah, Alumni SMAN 1 Balong, Ponorogo, Jawa Timur

Advertisement

Tinggalkan Komentar