Catatan Marlin Dinamikanto
Nah, sebentar lagi peringatan ke 51 Malapetaka 15 Januari 1974 (disingkat Malari). Kami pun berkumpul membicarakan apa yang akan kami lakukan untuk acara yang tinggal kurang dari satu bulan ini.
Setahu saya, sejak 1990-an Bang Hariman rutin mengenang peristiwa “pemberontakan besar-besaran” yang pertama kali terjadi oleh Gerakan Mahasiswa terhadap rezim despotik, antek asing, kejam, keji, korup pemerintahan Soeharto. Dari peringatan itu terjadi penguatan, bahkan persemaian, sehingga gerakan mahasiswa terus terkonsolidasi hingga Mei 1998.
Saat peristiwa terjadi umur saya baru 7 tahun 8 hari, masih sekolah di SD Yayasan Gotong royong kawasan Pecandran yang sudah digusur Tommy Winata menjadi SCBD. Kala itu saya belum ngeh kalau ada peristiwa besar, Malari.
Baru tahu kalau sudah terjadi peristiwa besar saat main ke Pasarsenen yang hangus terbakar. Padahal di lantai paling atas gedung itu ada wahana mainan anak-anak, semacam taman ria.
Terus apa yang dilakukan Bang Hariman dkk menyambut 51 Tahun Malari? Sekitar dua bulan sebelum acara Bang Hariman sudah membentuk Sekolah Kader untuk Demokrasi (SKUAD) yang pesertanya adalah mahasiswa kelahiran 2004 – 2009.
Penyelenggaraan SKUAD secara daring selama 2 bulan ini dipimpin oleh Herdi Sahrasad dan Zaenal. Keduanya akademisi. Tujuannya agar negara ini selalu tersedia “bibit” untuk mengingatkan, dalam situasi apa pun, kita tidak boleh terjebak untuk kembali kepada otoritarianisme.
Terus apa acara yang akan digelar pada 15 Januari nanti? Tunggu tanggal mainnya. Kalau pun tahu saya tidak akan membocorkannya.