Wawancara Khusus Ketua Taman Pelajar Aceh Yogyakarta
Musibah banjir di Pulau Sumatera terutama di 3 Provinsi yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat telah mengundang begitu banyak simpati dari rakyat Indonesia. Simpati diberikan dalam bentuk donasi dana dan juga bantuan kebutuhan barang-barang sembako. Di antara mereka yang berjuang mengumpulkan donasi itu adalah para mahasiswa perantauan asal Aceh yang tengah belajar di Yogyakarta. Kansnews.com sempat melakukan wawancara singkat dengan Muhammad Mufariq Mukhlis, mahasiwa S1 Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Mufariq saat ini adalah ketua Taman Pelajar Aceh Yogyakarta, sebuah organisasi induk dari beberapa paguyuban mahasiswa yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Berikut di bawah ini hasil wawancaranya.
Sejak kapan penggalangan dana ini dilakukan?
Penggalangan dana oleh mahasiswa Aceh di Jogja dimulai sejak 28 November 2025 lalu, berupa aksi turun ke jalan-jalan di Jogja mengedarkan kotak amal. Setelah itu kami membuka posko penggalangan dana untuk membantu musibah Aceh di asrama Balee Gadeng, Sagan, Jogja. Jadi setiap ada individu atau lembaga yang hendak donasi bisa langsung ke balee gadeng. Termasuk bantuan pakaian layak pakai, kebutuhan bayi dan lain-lain kami tampung di sini.

Muhammad Mufariq Mukhlis
Ada berapa komunitas mahasiswa Aceh yang turun aksi?
Di Jogja ada 4 paguyuban mahasiswa Aceh yang berasal dari 4 kabupaten/kota di Aceh. Baik mahasiswa S1, S2 dan S3. Bahkan juga ada yang pelajar SMA. Semuanya tergabung dalam satu induk koordinasi yaitu di Taman Pelajar Aceh Yogyakarta. Asrama mahasiswa Aceh di Yogya ada 8 asrama, Tingkat Provinsi 6 asrama, ditambah 2 asrama mahasiswa Kabupaten. Semuanya kami turun aksi penggalangan dana.
Sejak awal mula diupayakan, sudah berapa jumlah dana yang berhasil diperoleh?
Jumlah donasi yang diperoleh sebesar Rp7 juta, dan dari forum doa bersama ini tadi kita terima Rp5 juta lagi, jadi total Rp.12 juta. Ditambah bantuan pakaian layak pakai, yang kebanyakan berasal dari asrama dan kost-kostan mahasiswa Aceh di Jogja.

Donasi yang didapat dalam bentuk uang, akan langsung dikirim ke Aceh atau untuk mahasiswa Aceh terdampak yang di Jogja?
Donasi dalam bentu dana akan dikirim langsung ke Aceh. Sementara untuk makan sehari-hari mahasiswa terdampak kami membuka dapur umum di asrama bale gadeng ini. Alhamdulillah sudah ada donatur untuk membiayai dapur umum di sini.
Dapur umum ini untuk makan malam saja, karena untuk makan siang sudah ada beberapa bantuan makan langsung di tempat dari beberapa warung makan di Jogja.
Bantuan donasi ke Aceh ke mana saja akan dikirim?
Ada sekira 15 titik yang kami sudah inventarisir. Dan sudah 5 titik dapur umum di Aceh yang telah kami kirim donasinya. Contohnya di desa Dayah Kruet dan desa Meurah Dua di Pidie Jaya. Juga desa Meunasah Blang di Lhok Sukon.
Untuk kecamatan Jambo Aye kami belum sempat dapat nomor kontak dan akses, sedang diusahakan. Kami masih fokus di dapur umum di Aceh.

Sampai kapan penggalangan dana dilakukan?
Sampai nanti keadaan membaik dan kondusif di Aceh. Jadi uang yang telah terkumpul ini akan kami belikan sembako dan akan dikirim ke Aceh. Karena sembako di Aceh saat ini harganya sudah tinggi sekali. Pengiriman logistik sembako kami lakukan dengan bantuan orang tua kami di TNI AU Yogyakarta. Dengan menggunakan pesawat Hercules TNI AU. (Bst)











