Catatan bola marlin dinamikanto

Malam takbiran ini, lagi-lagi FC Barcelona memperlihatkan penanda kebangkitannya setelah kandaskan Girona, tim sesama Catalonia, dengan skor meyakinkan 4-1.

Artinya, Barcelona sudah mengemas 9 kali kemenangan beruntun di LA Liga. Di musim ini pula, pada start awal pelatih Hansi Flick membawa FC Barcelona menang 7 kali berturut-turut sebelum dikandaskan Osasuna pada 28 September 2024.

Sejak itu hingga Desember 2024 Barcelona menelan 5 kekalahan. Bahkan lawan Las Pasmas yang kini terjerambab di zona degradasi pun kalah. Sehingga banyak pundit sepakbola yang lebih menjagokan Real Madrid bakalan juara.

Pangkal persoalan ternyata cederanya sejumlah pemain, termasuk Pedri dan Lamine Yamal. Setelah tahun baru 2025 giliran Real Madrid dan Atletico Madrid yang terseok. Sebaliknya, tiga bulan hingga menjelang hari maaf-maafan, Barcelona tak sekali pun menelan kekalahan.

Meskipun sudah 5 kali kalah, sedangkan Real Madrid baru 3 kali kalah, namun dengan hanya 3 kali seri dan 21 kali menang, Si Biru Merah ( Blaugrana) meraih poin 66: atau unggul 3 poin dari Real Madrid yang sama-sama sudah menuntaskan 29 kali pertandingan.

Bukan itu saja. Catatan golnya pun impresif. Bayangkan, dari 29 pertandingan di LA liga Barcelona torehkan 82 gol dan kebobolan 28 gol. Artinya rata-rata setiap pertandingan Lamine Yamal Cs mengemas 2,83 gol.

Tinggal 11 pertandingan. Jika rata-rata Barcelona ciptakan 2 gol saja sudah 22 gol ditambah 82 gol sama dengan 104 gol.

Sejauh ini Robert Lewandowski sudah mencatatkan namanya dengan 26 gol. Artinya 0,896 gol per pertandingan. Kalau performanya konstan striker tua itu potensial menambah pundi-pundi golnya 9 atau 10 lagi.

Dan apabila itu terjadi hampir dipastikan dia berhak mengenakan sepatu emas Eropa. Tapi apakah Robert Lewandowski bakal menyabet Ballon d’Orr yang gagal dimenangkan di tahun 2022? Sepertinya tidak. Kenapa?

Selain leading di LA Liga, Barcelona juga masih berpeluang besar membawa trofi kuping besar (Liga Champion Eropa) dan Piala Raja (Copa del Rey)

Apabila Barcelona, minimal juara LA Liga dan Liga Champion, tentunya penghargaan Ballon d’Orr akan jatuh ke pemain FC Barcelona.

Siapa pemain Barcelona yang berhak meraih penghargaan individual prestisius itu? Nama Lewandowski tidak disebut-sebut. Sudah ketuaan kali ya?

Ada tiga nama yang disebut-sebut bakalan jadi kandidat. Pertama, Rapinha. Kedua, Lamine Yamal. Dan ketiga, Pedri. Ketiga nama ini yang kini banyak disebut-sebut bakalan bersaing dengan Kylian Mbape meraih Ballon d’Orr.

Siapa pemenangnya tergantung performa klub dan tim nasional yang dibela baik Rapinha, Yamal, Pedri maupun Kylian Mbape. Penting digaris bawahi, seperti halnya Barcelona, Madrid juga masih berpeluang menjuarai tiga kompetisi trofi mayor yang diikutinya.

Jadi, kalau si kuping besar jatuh ke Madrid, terlebih apabila Timnas Perancis juara Kompetisi Liga Eropa, hampir dipastikan Ballon d’Orr ada di pelukan Kylian Mbape.

Sekedar catatan, hingga malam lebaran ini UEFA Nations League tinggal menyisakan empat negara (semi final) yang masing-masing mempertemukan Spanyol vs Perancis dan Jerman vs Portugal.

Sebaliknya apabila, baik Spanyol maupun Perancis gagal juara, tapi Barcelona juara minimal dua trofi mayor, Rapinha yang berada di deret terdepan peraih Ballon d’Orr. Kalau Madrid yang lebih banyak juara maka Ballon d’Orr jatuh ke Mbape.

Persoalannya, kalau Spanyol berhasil mempertahankan gelar Liga Negara-negara Eropa dan Barcelona meraih setidaknya dua trofi mayor, persaingan peraih Ballon d’Orr akan terjadi antara Lamine Yamal dan Pedri Gonzales.

Jadi siapa yang bakal raih Ballon d’Orr? Tunggu saja hingga musim kompetisi berakhir. Sekarang siap-siap saja dulu sholat Ied bagi sahabat muslim untuk selanjutnya bermaaf-maafan, baik bsgi saudaraku seiman maupun yang non muslim.

Akhirnya saya ucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin.

Foto: cnnindonesia

Advertisement

Tinggalkan Komentar