Yogyakarta, Kansnews.com – Ini kali kedua Sastra Bulan Purnama dan Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD) “APMD’ berkolaborasi menerbitkan kumpulan puisi karya penyair dari berbagai kota di Indonesia. Tri Agus Susanto Siswowijarjo, pengajar Program Jurusan Komunikasi STPMD mengusulkan tema puisi ‘Humor Politik’. Lebih dari 200 puisi yang masuk, dipilih 100an puisi untuk diterbitkan menjadi buku dan diberi judul ‘Kitab Omon-Omon’.
Sastra Bulan Purnama edisi 170, yang diisi peluncuran buku puisi ‘Kitab Omon-Omon akan diselenggarakan Sabtu, 22 Nopember 2025, Pkl. 15.30 di aula STPMD ‘APMD’ Jl. Timoho No.317, Baciro, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55225. Selain dengan STPMD, untuk penerbitan dan peluncuran buku ini, Sastra Bulan Purnama didukung Abidin Fikiri Pandjialam Foundation.
Dari 100an penyair yang puisinya masuk dalam buku puisi ‘Kitab Omon-Omon’ tidak semua bisa hadir, 20an penyair yang akan hadir diantaranya: Yonas Suharyono (Cilacap), Lebe (Brebes), Yovi Tiptony (Cilacap), Ag. Andoyo Sulyantoro (Purbalingga), Acep Syahril (Indramayu), Selsa (Temanggung), Mulyadi J. Amalik (Surabaya), Toto S.Radik (Serang), Fajrul Alam (Purwokerto), Indri Kartika Putri (Magelang), Sabatina, Yuliani Kumudaswari, Purwanti, Heru Marwata, Mustofa W. Hasyim, Marwanto, Enes Pribadi, Dalle Dalminto, Afnan Malay, Sutirman Eka Ardhana (Yogyakarta), Yogira Yogaswara (Bandung) dan beberapa nama lainnya.
Menurut Tri Agus Siswowiharjo, humor dalam politik seringkali menjadi momen yang paling diingat oleh publik. Di media sosial, potongan video yang menampilkan politisi melontarkan lelucon sering kali menjadi viral, menarik perhatian jutaan warganet.
“Momen-momen ini memperkuat citra politisi sebagai sosok yang menyenangkan. Dengan bantuan humor, politisi berhasil menciptakan hubungan yang lebih akrab dengan masyarakat, membuat publik merasa lebih dekat dan mendukung mereka dengan lebih antusias”, ujar Tri Agus Susanto Siswowiharjo.
Abidin Fikri, Anggota DPR RI dan Ketua Abidin Fikri Pandjialam Foundation menyampaikan, bahwa ruang politik tidak pernah sepi dari humor, dalam ketegangan seringkali muncul celetukan jenaka, sehingga suasana kembali akrab.
“Politik tidak alergi terhadap humor, mudah kita temukan politisi yang sering menampilkan humor, bahkan sindiran, sehingga kualitas humornya tidak kosong atau malah konyol, dan melalui puisi, para penyair mengajak humor kepada politisi, bagi saya ini menyenangkan,” kata Abidin Fikri.
Ons Untoro, Koordinator Sastra Bulan Purnama penyelenggara acara ini mengatakan, menulis puisi humor tidak gampang, lebih sering ditemukan puisi kritik sosial, sehingga seringkali dalam puisi humor politik, bobot kritik sosialnya lebih tebal ketimbang humornya.
“Namun, dalam puisi kritik sosial tersebut, kita tetap bisa tersenyum dan tertaawa, meskipun tidak harus terpingkal”, ujar Ons Untoro
Penyair yang puisinya masuk dalam buku ‘Kitab Omon-Omon’ berasal dari berbagai kota di Indonesia: Jakarta, Bekasi, Serang, Bandung, Bogor, Majalengka, Cirebon, Tegal, Pekalongan, Purwokerto, Cilacap, Purworejo,Yogyakarta, Magelang, Temanggung, Demak, Solo, Sragen, Sidoarjo, Madiun, Surabaya, Malang, Madura. Bali, Pekanbaru, Lampung dan sejumlah kota lainnya. (*)











