Yogyakarta, Kansnews.com – Seremoni Pembukaan ‘’Perkemahan Persamuan Pancasila Wirabangsa’’ yang digelar oleh paguyuban Koperasi Seniman Tanah Air (KOSETA Yogya) akhirnya sukses diselenggarakan pada Selasa (28/10), bertempat di ‘’Mai Water Technopark & Research Centre’’ Pantai Krakal, Gunung Kidul,DIY.
Bekerjasama dengan MAI Wellness Indonesia- Gudang Pariwisata, Perkemahan kaum budayawan tersebut dihadiri oleh para tokoh seniman dan budayawan DIY beserta aparatur birokrasi wilayah setempat. Turut Hadir Kepala Dinas Pariwisata dan Kepala Dinas Kebudayaan, juga Dinas Pendidikan Kab. Gunung Kidul beserta jajaran di bawahnya.
Persamuan Wirabangsa itu sendiri digelar dalam rangka menyambut Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dan Hari Pahlawan 10 Nopember 2025 mendatang. Kegiatan direncanakan berlangsung selama dua pekan sejak 28 Oktober hingga 10 November 2025, dengan puncak acara Ziarah ke makam para seniman-budayawan DIY di Imogiri, Bantul DIY pada 10 Nopember 2025 mendatang.

(Lihat : https://kansnews.com/koseta-luncurkan-festival-pekan-wirabangsa-di-pantai-krakal-yogyakarta/)
Bersamaan dengan acara pembukaan Persamuan Perkemahan, dilakukan pula potong tumpeng untuk peresmian kompleks ‘’Mai Wellnes Technopark & Research Centre’’.
Intelektual dan Pemikir Kebudayaan Taufik Rahzen, yang didaulat oleh Ketua KOSETA Sigit Sugito sebagai ‘’Tuan Guru KOSETA’’ dalam sambutannya menyatakan bahwa inisiasi kegiatan perkemahan Wirabangsa adalah tindak lanjut dari upaya menciptakan kegiatan-kegiatan baru sebagai implementasi dari program revolusi mental yang dilakukan oleh Kementerian PMK pada periode lalu, dengan badan pelaksananya adalah BPIP dan BRIN.

‘’Salah satu kegiatan-kegiatan baru itu adalah yang dinamakan Wirabangsa, yakni peringatan untuk memuliakan kembali dua peristiwa penting, Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober dan Hari Pahlawan 10 Nopember. Oleh karena itulah disebut sebagai Pekan Wirabangsa,’’ kata Taufik Rahzen.
Pekan Wirabangsa ini menurut Taufik akan dijadikan Tradisi Tahunan KOSETA.
Sementara itu Ketua KOSETA Sigit Sugito dalam sambutannya mengatakan bahwa yang harus dicatat dalam perhelatan kali ini adalah semangat gotong royong yang ternyata masih menyala.
‘’Pentingnya acara Persamuan Wirabangsa ini adalah bagaimana semangat gotong royong menjadi sesuatu yang harus digerakkan ulang oleh semua elemen bangsa. Gotong royong juga menjadi roh dalam menstimulasi semangat para seniman-budayawan untuk menyukseskan acara ’Perkemahan Persamuan Pancasila Wirasabangsa’’ ini,’’ ujarnya.

Turut hadir dan memeriahkan acara tersebut, Yani Saptohoedoyo, istri dari mendiang seniman besar Saptohoedoyo. Bunda Yani, begitu sering disebut, yang merupakan tokoh dari KOSETA YOGYA, menyatakan amat berterimakasih kepada pengusaha Intan Aprillia Minten Kraft (Mai) owner dari kompleks ”MAI Water Technopark & Research Centre’’.
‘’Saya amat berterimakasih dan appreciate kepada Mbak Mai Intan dari MAI Water Technopark & Research Centre Krakal, yang telah begitu peduli dengan pendidikan budaya dan cinta tanah air, serta cinta kepada alam sekitar terutama area Pantai Krakal,’’ kata Yani Saptohoedoyo.
Acara Persamuan Wirabangsa semakin meriah dengan kehadiran perwakilan dari Direktorat Jaringan dan Pembudayaan BPIP Pusat, juga Gus Nas, intelektual dan tokoh spiritual KOSETA Yogyakarta. (p17)











