Puisi Humor Mustofa W Hasyim

Aku menonton sebuah negeri
seperti menonton ketoprak humor
Sungguh asyik dan tertawaku mengalir sampai jauh
seperti bengawan Solo
Suara tertawaku mirip suata hujan di musim rendheng kembar
tiada henti mengisi waktu
Suara tawaku juga mirip ombak dan gelombang yang menyerbu pantai
memercil percik di hamparan pasir yang luas
Mengapa demikian ?
Sebab yang dipentaskan di panggung ketoprak
judulnya absurd dan jenaka
Negeri Bestak Jenaka
di negeri ini semua pejabatnya mengenakan kostum Patih Bestak
semua warga negeri ini juga mengenakan kostum Patih Bestak
Bedanya kostum Patih Bestak dibuay dari kain sutera impor
Sedang kostum warga jelata dibuay dari kain murah seadanya
Blaco, dril, tenun dan batik sablon yang banyak mblobornya
Untuk memudahkan penonton (yang juga mengenakan kostum Patih Bestak) membedakan antara satu Patih Bestak yang satu dengan yang lain maka di dafa mereka ada kardus berisi huruf abjad
Untuk Patih Bestak pejabat mengenakan kalung kardus A, B, C, D sampai Z
Artinya mereka adalah Patih Bestak A, Patih Bestak B, Patih Bestak C dan seterusnya sampai Patih Bestak Z.
Sedang untuk warga jelata yang mereka kenakan adalah kalung kardus bertuliskan Akw, Bkw, Ckw dan seterusnya sampai Zkw
Untuk penonton kalungnya istimewa
Yang mereka kenakan adalah kalung kardus bertuliskan huruf A?, B?, C? sampai Z?
Karena jumlah penonton mbludak maka ada penonoran di kalung kardus mereka
ada yang bertuliskan A?1, A?2, A?3 sampai A?100
B?1, B?2, B?3 sampai B?100
Begitu seterusnya.
Agar gedung pertunjukan yang mementaskan lakon ketoprak berjudul Negeri Bestak Jenaka tidak ambruk maka jumlah penonton dibatasi sampai penonton bernomor Z?100
Nah aayik kan?
Ketoprak ini sangat modern
dimulai lagu themr song Negeri Bestak Jenaka diakhiri lagu thrme song berjudul Negeri Bestak Lebih Jenaka lagi. Jenaka kwadrat
Adegan pertama adalah pasewakan agung yang dipimpin oleh Patih Bestak A dan dilanjut hiburan tembang campur sari dan campur saru (terukur dan tidak liar) lalu ternadi perdebatan dan pertengkaran antara krlompok Patih Bestak asli berhadapan dengan kelompok Patih Bestak Kw
Kelompok Patih Bestak asli mengusir Patih Bestak Kw agat turun sari panggung dan dipersilakan jadi penonton
Kelompok Patih Bestak kw tidak mau dan ngeyel.
“Menjadi penonton sudah menjadi haknya Patih Bestak A?1 dan seterusnya samoai nomor X?100?
Kami rombongan Patih Bestak Kw pun berhak main di panggung!” Kata Patih Bestak Akw yang bilang sudah capek capek dandan dan dirias kok disuruh batal pentas
Rombongan Patih Bestak asli tetap ingin mengusir rombongan Patih Bestak kw.
Akhirnya bertengkar ramai dilanjut perang kembang dilanjut perang buah (perang tenanan)
Siapa yang menang siapa yang kalah ? Tifak jelas
Penulis puisi humor ini pun tidak tahu.
Perang berlangsunh lama dengan jenaka sampai para penonton bosan tertawa dan satu persatu meninggalkan gedung pulang dan tidurnya masih diganggu mimpi adegan ketoprak humor
Njur piye? Lantas bagaimana?
Kelompok Patih Bestak asli kehabisan tenaga
Kelompok Patih Bestak kw juga lemas
Kedua kelompok Patih Bestak yang kelelahan ini pun sama sama pingsan di panggung
Penulis puisi humor ini pun ngeloyor pergi keluar gedung. Dalam perjalanan pulang dia mamput di warung angkringan. Memesan segelad kopi jahe dan mengunyah sate usus yang lezat

Yogya, 2025

Advertisement

Tinggalkan Komentar