Wawancara dengan Poen Yahya, legislator DPR Aceh

Yogyakarta, Kansnews.com
Dalam kesempatan menghadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan oleh Meunasah Aceh Yogyakarta, Kansnews.com berkesempatan mewawancarai Poen Yahya, seorang tokoh Masyarakat Aceh dan legislator DPRA Aceh.
Berikut di bawah ini adalah hasil wawancaranya:


Bisa diterangkan dalam rangka apa Poen Yahya berkunjung ke Yogyakarta?


Sebelumnya kami berkunjung ke Yogyakarta ini karena ada tugas dari DPRA Aceh Komisi 2 untuk berkunjung ke Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Propinsi D.I.Yogyakarta, dalam hal penambahan bahan terkait revisi Qanun tentang perikanan di Aceh.

Kebetulan kunjungan kami dari Aceh ini bertepatan dengan acara Maulid Nabi Muhammad SAW oleh Meunasah Aceh Yogyakarta.


Apa komentar Poen Yahya tentang acara Maulid ini?

Kami sangat terkesan dengan persatuan Masyarakat Aceh di Yogyakarta yang dapat melaksanakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Rasanya sungguh kami berdosa apabila kami tidak hadir di sini.

Jadi alhamdulillah kami bisa hadir, dan kami lihat acara dan kekompakan malam ini luarbiasa. Memang persatuan orang Aceh di Yogyakarta telah menjadi kebanggaan kami. Itu menandakan di kota Yogyakarta ini warga asal Aceh masih sangat tinggi antusiasnya untuk memeriahkan peringatan kelahiran Rasulllah Muhammad SAW. Sama halnya seperti di Aceh. Jadi ada istiadat kami di Aceh sama sekali tidak pupus dan tidak terpengaruh oleh keadaan di rantau.

Kami di Aceh dalam rangka Maulid Nabi juga selalu mengadakan syukuran dan santunan anak yatim, dakwah dan ceramah.


Tadi terdengar ucapan Poen Yahya untuk menyumbang Pembangunan Meunasah Aceh Yogyakarta?


Tadi kebetulan kami mendengar pemaparan ketua panitia di mana ada agenda dari Meunasah Aceh Yogyakarta, yang menyatakan belum ada bangunan untuk sarana ibadah. Maka kini warga Aceh di Yogyakarta telah menyepakati untuk diusahakan berdirinya satu meunasah sebagai tempat warga Aceh berkumpul, beribadah dan bermusyawarah.

Jadi sebagai rasa ikut bertanggungjawab, kami langsung ambil bagian berpartisipasi. Kebetulan Allah SWT memberi kami sedikit rezeki maka langsung kami sumbangkan Rp10 juta untuk pembangunan meunasah Aceh.


Apa harapan kepada warga dan mahasiswa asal Aceh di Yogyakarta?

Harapan kepada warga Aceh di sini terutama adik-adik mahasiswa, hendaknya dalam menuntut ilmu di Yogyakarta harus bisa berkolaborasi dengan masyarakat setempat dengan tidak merugikan siapa-siapa.

Tadi juga kami sampaikan kepada mahasiswa yang hadir di sini untuk tidak terpengaruh dengan dunia teknologi, terutama yang bisa berdampak negatif. Mahasiswa asal Aceh di Yogyakarta harus pandai menuntut ilmu, dan setelah berhasil lalu pulang ke Aceh untuk bisa membangun bangsa dan daerah Aceh.



Poen Yahya tidak berkunjung ke Asrama Mahasiswa Bale Gadeng?


Terkait kunjungan ke asrama mahasiswa Aceh Bale Gadeng, sangat disayangkan tidak bisa, karena waktu kami terbatas dan malam ini kami harus Kembali. Menurut yang kami tahu, kebetulan ada atlit asal Aceh yang tengah berjuang dalam Pekan Olahraga Bela Diri Kudus 2025 di Kudus, Jawa Tengah.

Mungkin dalam minggu depan Mualem Muzakkir Manaf, Gubernur Aceh beserta jajaran Sekda Aceh akan berkunjung ke Kudus untuk menyemangati atlit kita yang sedang bertarung di PON Bela Diri Kudus.

Kami juga akan ikut mendampingi pak Gubernur dan Insya Allah jika ada ruang dan kesempatan maka kami ajak Mualem untuk berkunjung dan bersilaturahim dengan warga asal Aceh di Yogyakarta. (p17)

Advertisement
Previous articleMeriah, Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Warga Meunasah Aceh Yogyakarta.
Next articleWow! Emas 3,5 Ton

1 COMMENT

  1. Kami kurang sependapat dgn bahasa anak² mahasiswa di Yogyakarta TDK terpengaruh dgn tekhnologi… justru mestinya anak³ kita tidak boleh ketinggalan perkembangan tekhnologi yg sangat pesat ini agar anak² Aceh juga bisa bersaing di kancah internasional..

Tinggalkan Komentar