Puisi Gus Nas
Lapar yang benar-benar lapar adalah tabah melintas garis paling pinggir di pelosok kemiskinan negeri ini
Sebab hidup tak cuma skincare dan kuliner, salon, atau gelar-gelar palsu tanpa rekam pikir
Jabatan yang tak tersentuh oleh cinta yang rapuh
Bukankah puasa membuat hidup jadi manusia?
Karena iman dan takwa tak sebatas kata
Maka lapar adalah makanan yang paling paripurna
Yang memercikkan sadar diri, tanpa perlu pura-pura sebab dunia sudah semakin palsu ternyata
Lapar bertausiyah pada jiwa: “Sepanjang-panjang usus manusia tak pantas mengunyah segalanya!”
Jogja, 11 Ramadlan 1446 Hijrah
Advertisement