Oleh : Nirina Ayudya Rahmadanty
Mitreka Satata, semboyan bersejarah milik SMAN 1 Malang yang selalu populer di berbagai kalangan masyarakat. Bermaknakan “Selalu bersahabat atau sahabat yang sederajat”. Berasal dari kata Mitra yang artinya teman, Ika adalah satu dan Satata berarti sederajat. Bertepatan HUT ke-74 mengusung tema “Bersahabat, Sederajat, Semakin Erat”. Acara berlangsung meriah yang dilaksanakan pada tanggal 17,18,19 dan 26 April 2024.
Berbeda dari tahun sebelumnya yang bertepatan dengan bulan Ramadhan, terdapat rangkaian acara peringatan yang lebih beragam tahun ini. Diawali apel HUT dan halalbihalal, dilanjutkan jalan sehat beserta doorprize, gelar karya P5, bazar yang diselenggarakan oleh siswa dan guru, berbagai perlombaan, dan masih banyak kegiatan lainnya. Juga yang tidak kalah menariknya akan ada babak final dari Putra Putri Mitreka Satata di tanggal 26 mendatang. Acara HUT SMAN 1 Malang tidak hanya diadakan dalam rangka merayakan, tetapi juga sebagai ajang menggali bakat dan potensi para siswa.
Selain itu terdapat Bedah Buku, menjadi sebuah kegiatan baru yang dipersembahkan spesial tahun ini. Dengan mengundang para alumni hebat yang juga merupakan seorang penulis. Diantaranya adalah Dave Amorett Eufratio Lewakabessy, Inez Syawalytrie Favourita, dan Lathifah Fitriani M.Pd Selaku penanggap. Acara ini bertempat di Lab Bahasa SMAN 1 Malang. Selain membagikan pengalaman dalam kepenulisan, mereka juga memberi berbagai tips kepada para audiens untuk mulai menulis.
Bedah buku dibuka oleh bapak kepala sekolah Dr. Basuki Agus Priyana Putra M.Pd tanpa disangka-sangka beliau membagikan buku antologi cerpen karyanya yang berjudul “Salah” pada akhir sambutan. Dilanjutkan oleh ibu Ratnawati S.Pd selaku ketua pelaksana HUT ke-74 SMAN 1 Malang, juga menegaskan pentingnya kebiasaan literasi yang harus tetap berkembang kedepannya. Memasuki acara inti dimana Dave yang kini seorang mahasiswa DKV di Universitas Negeri Malang membagikan fakta-fakta unik dari berbagai buku antologi dan cerpen yang dibuatnya, salah satunya bertajuk Laut Di Utara. Ia menjelaskan mengenai lama pengerjaan, suka dan duka yang dialami, dan juga berbagi tips dalam kepenulisan. Uniknya, Dave yang kreatif selalu memiliki filosofi tidak terduga dari setiap judul buku yang dibuatnya.
Sama-sama memiliki prestasi yang gemilang, penulis lainnya yang akrab dipanggil Inez menceritakan perjalanannya yang tumbuh dengan menulis. Salah satu alumni yang akan segera menjadi mahasiswi teknik lingkungan Universitas Brawijaya ini berulang kali menyampaikan perasaan senang dan berterima kasih karena baginya SMAN 1 Malang telah menjadi wadah untuknya mengembangkan bakat kepenulisan. Diketahui bahwa Inez telah berhasil menerbitkan 50 lebih antologi dan novel yang ditekuninya selama bersekolah. Sebuah buku novel berjudul The Glimpse adalah karyanya yang paling terbaru. Dirinya juga menyampaikan bila berhasil menyelesaikan bukunya karena selalu mempercayai jika penulis yang baik sejatinya adalah seorang pendengar yang baik.
“Saya kembali teringat pesan Dekan, bahwa menulis jangan diniatkan untuk mencari royalti melainkan untuk memberi manfaat yang menerus bagi pembacanya.” Timpal Lathifah Fitriani M.Pd sembari memuji Dave dan Inez. Acara ditutup dengan sesi pertanyaan dan juga kuis berhadiah. Jaya selalu SMAN 1 Malang dan segala kebiasaan baik yang membudaya di dalamnya! Mitreka Satata!