Cerpen Terinspirasi dari Kisah Nyata

Cerpen : Marlin Dinamikanto

Biarkan Evita pergi. Meninggalkan cinta yang hambar. Setelah prasasti yang tercatat di dahi tidak menggambarkan apa-apa. Selain kemelut asmara yang dibiarkan berkerak. Menjadi daki. Selama bertahun-tahun. Kebencian bertunas. Semoga tidak menular ke anak satu-satunya yang dia bawa pergi.

Aku harus move on. Hidup bukan sekedar menekuni tali asmara yang ruwet. Banyak bijian kopi yang harus dipetik. Dijemur. Keesokan harinya baru disangrai. Tap sialnya matahari selalu disembunyikan oleh mendung. Hidup menjadi serba canggung.
Kring… Telepon rumah berdering. Dari Toni Listianto rupanya. Dia anggota polisi yang sudah 16 tahun bertugas di di Timor Leste. Pertama dibenum di Los Palos, hanya 3 bulan di sana lalu dipindah ke Polsek Ermera. Sejak bujangan dia memang memiliki hobi yang sama dengan aku. Bergunjing tentang kopi.
“Kau harus datang ke sini, Lin,” ujarnya

“Kenapa? Mau kau jadikan mata-mata? Enggak lah,” jawab saya bercanda.

Advertisement

Tinggalkan Komentar