Oleh : Berar Fathia

Dalam catatan saya tulisan Jeffry Winters pada 2017 di SKH Kompas mengklarifikasi bahwa Megawati sebetulnya tidak ingin mengubah amandemen UUD 45 tapi dia kalah suara dan memberitahukan pada para pendukungnya seperti itu dan apa buat untuk menerimanya.

Proses waktu
Pada berita Kompas 2024, dengan kebablasannya Jokowi sekarang ini para pembuat perubahan UUD 45 mengadakan “Reuni”.

Dalam pertemuan dengan wartawan senior Kompas 21 Maret 2024 Budiman Tanuredjo dituliskan judul “Kepresidenan Lembaga Tanpa Undang Undang”. Hal ini menjadi koreksi bagi pembuat konstitusi dari Golkar di antaranya Theo Sambuaga, Yacob Tobing, dan mantan komisioner KPU Valina Singka. Dengan koreksi tersebut kita harus kembali ke UUD 45 asli untuk Persatuan Nasional ke Tatanan Dunia Baru gagasan Bung Karno yang selama ini nasibnya tak berketentuan. Peluang emas saat ini, ketika Tatanan Dunia di ambang kehancuran. Penyelamat planet Bumi hanya kembali UUD 45 asli yang mampu untuk mencapai tujuan cita cita Sistem Menuju Dunia Baru 2024.

Kratons Of Java
RA Berar Fathia

Note :
“Semua yang kita saksikan selama 12 bulan terakhir menunjukkan sistem global berada di ambang kehancuran,” kata Sekjen Amnesty Internasional Agnes Calamand saat merilis laporan tahunan” Laporan Hak Azasi Manusia di Dunia” di London Inggris, Selasa 23/4/2024. Laporan itu menyoroti hak veto di di PBB diantaranya Amerika Serikat, Rusia, dan China. Negara-negara itu dinilai sebagai aktor kuat yang saat ini terlihat tak segan mempertaruhkan tatanan dunia pasca perang dunia II.

Kelompok Hak Azasi Manusia di Inggris ini juga memperingatkan meningkatnya serangan terhadap perempuan dan komunitas terpinggirkan (Kompas 25 Maret 2024).

Advertisement